Serangan Israel ini juga merupakan bentuk kegagalan Konferensi Perdamaian Palestine-Israel, 27 November 2007 di Annapolis, Maryland yang sewaktu itu dimediasi oleh Presiden Amerika Serikat, Goerge Bush. Pada konferensi ini dicapai suatu kesepakatan tentang perjanjian damai antara Palestine-Israel yaitu membentuk negara Palestine yang merdeka. Namun nyatanya, Konferensi ini juga tidak mampu meredam konflik berkepanjangan yang terjadi antara Palestine dan Israel.
Di saat seluruh dunia mengecam tindakan membabi buta yang dilancarkan oleh Israel kepada rakyat Palestina di Gaza, Amerika Serikat justru membenarkan, mendukung, dan membela tindakan yang dilakukan Israel tersebut. Peranan Amerika Serikat dalam memediasi Konferensi perdamaian antara Palestine-Israel tidak lebih hanya suatu bentuk intervensi kekuasaan Amerika Serikat terhadap masalah-masalah yang terjadi di Wilayah Timur-Tengah. Amerika Serikat menjadikan negara-negara Islam di wilayah Timur-Tengah sebagai negara boneka yang bisa dipermainkan sesuai dengan keinginan AS sendiri. Azwar Hassan, Pengajar Pemikiran Islam Timur-Tengah Universitas Hasanuddin, dalam dialog interaktif Metro Hari ini mengungkapkan bahwa serangan Israel ini merupakan kado akhir kepemimpinan Presiden Bush terhadap Israel. Pemanfaaatan masa trasnsisi kepemimpinan di Amerika Serikat memberikan ruang gerak bagi Israel untuk melakukan serangan besar-besaran sesuka hati mereka kepada warga Palestine di Gaza, tentunya dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat.
Tetapi Palestine tak pernah sendiri, seluruh dunia kecuali Amerika memberikan dukungan penuh kepada Palestine, negeri yang terluka oleh Israel sang zionis. Aksi solidaritas mengutuk serangan Palestine hampir terjadi di seluruh belahan dunia tidak terkecuali di Indonesia. Senin, 28 Desember 2008, bertepatan dengan 1 Muharram 1430 Hijriah Tahun Baru Islam, Aksi solidaritas untuk Palestine dilaksanakan secara bersamaan di beberapa daerah di Indonesia. Di Jakarta, aksi solidaritas yang melibatkan ratusan orang dari mahasiswa dan ormas berpusat di Bundaran Hotel Indonesia. Di Solo, aksi solisaritas berlangsung di Bundaran Geladak. Dan aksi-aksi lain yang berlangsung hampir bersamaan menentang serangan Israel.
Palestine on Fire! Let's Save Palestine!!!
Bantuan kemanusiaan untuk Palestine pun berdatangan dari seluruh penjuru dunia. Saat ini, bantuan tersebut masih terhenti karena ditutupnya akses menuju Kota Gaza oleh Israel. Terowongan-terowongan yang menghubungkan Kota Gaza dengan Mesir pun tak luput dari serangan Israel. Hal ini juga diperparah dengan ditutupnya Rafah oleh Mesir sebagai satu-satunya kota yang menghubungkan Gaza dengan Mesir. Namun, kini Rafah telah kembali dibuka, sehingga bantuan kemanusiaan dapat masuk ke Kota Gaza. Indonesia sendiri juga akan mengirimkan bantuan sebesar 2 milyar, obat-obatan senilai hampir 300 juta rupiah dan beberapa tenaga medis ke Palestine melalui Kedubes Palestine di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar