Selasa, 30 Desember 2008

Palestine on Fire! Let's Save Palestine!!!

Sabtu, 27 Desember 2008, sehari menjelang perayaan moment paling bersejarah bagi umat Islam yaitu peristiwa mengenang hijrahnya Rasullullah Saw ke Madinah Al-Munawarah yang kita peringati sebagai awal dimulainya penanggalan Hijriah, Israel, zionis abad ini, kembali menggempur tanah yang sangat dicintai Allah, Palestine. Serangan yang dilancarkan Israel kepada kelompok Hamas di Gaza ini merupakan serangan paling hebat dan terburuk selama 60 tahun konflik Israel-Palestine. Serangan ini merupakan serangan ke empat yang dilakukan Israel dalam tahun 2008 ini, setelah sebelumnya pada pertengahan tahun terjadi kesepakatan untuk melakukan gencatan senjata antara kedua belah pihak. Sampai saat ini, serangan Israel ke Kota Gaza telah menimbulkan korban jiwa yang sangat besar, lebih dari 375 orang meninggal dunia dan hampir 1400 orang terluka, korban tewas dan terluka ini tidak hanya berasal dari kalangan pejuang Hamas tetapi juga dari kalangan sipil di Gaza.

Serangan yang dilancarkan oleh Israel kepada Palestine ini dilatarbelakangi adanya saling klaim antara pihak Israel dengan kelompok Pejuang Hamas. Pejuang Hamas mengklaim serangan yang ditujukan kepada Israel merupakan serangan yang dilakukan karena pembatasan geliat perekonomian Gaza oleh Israel. Israel sendiri menuding serangan yang dilakukan oleh kelompok Hamas yang telah menewaskan dua warga Israel merupakan bentuk pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata yang telah ada di antara kedua belah pihak pada pertengahan tahun 2008. Hal ini kemudian memberikan kesempatan bagi Israel untuk menjadikan hal ini sebagai dalih dan alasan pembenaran untuk melakukan serangan balasan kepada kelompok Hamas di Gaza. Selain itu, serangan Israel ke Gaza ini juga dilatarbelakangi oleh kepentingan Israel itu sendiri. Sebagai negara yang selalu ingin menjadi sorotan, majunya tokoh Benjamin N. dalam pemilu Israel yang akan dilaksanakan pada awal tahun 2009 mendatang memberikan peluang bagi Israel untuk melakukan tindakan atau serangan massive atas seranganyang telah dilakukan Hamas.


Serangan Israel ini juga merupakan bentuk kegagalan Konferensi Perdamaian Palestine-Israel, 27 November 2007 di Annapolis, Maryland yang sewaktu itu dimediasi oleh Presiden Amerika Serikat, Goerge Bush. Pada konferensi ini dicapai suatu kesepakatan tentang perjanjian damai antara Palestine-Israel yaitu membentuk negara Palestine yang merdeka. Namun nyatanya, Konferensi ini juga tidak mampu meredam konflik berkepanjangan yang terjadi antara Palestine dan Israel.


Di saat seluruh dunia mengecam tindakan membabi buta yang dilancarkan oleh Israel kepada rakyat Palestina di Gaza, Amerika Serikat justru membenarkan, mendukung, dan membela tindakan yang dilakukan Israel tersebut. Peranan Amerika Serikat dalam memediasi Konferensi perdamaian antara Palestine-Israel tidak lebih hanya suatu bentuk intervensi kekuasaan Amerika Serikat terhadap masalah-masalah yang terjadi di Wilayah Timur-Tengah. Amerika Serikat menjadikan negara-negara Islam di wilayah Timur-Tengah sebagai negara boneka yang bisa dipermainkan sesuai dengan keinginan AS sendiri. Azwar Hassan, Pengajar Pemikiran Islam Timur-Tengah Universitas Hasanuddin, dalam dialog interaktif Metro Hari ini mengungkapkan bahwa serangan Israel ini merupakan kado akhir kepemimpinan Presiden Bush terhadap Israel. Pemanfaaatan masa trasnsisi kepemimpinan di Amerika Serikat memberikan ruang gerak bagi Israel untuk melakukan serangan besar-besaran sesuka hati mereka kepada warga Palestine di Gaza, tentunya dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat.


Tetapi Palestine tak pernah sendiri, seluruh dunia kecuali Amerika memberikan dukungan penuh kepada Palestine, negeri yang terluka oleh Israel sang zionis. Aksi solidaritas mengutuk serangan Palestine hampir terjadi di seluruh belahan dunia tidak terkecuali di Indonesia. Senin, 28 Desember 2008, bertepatan dengan 1 Muharram 1430 Hijriah Tahun Baru Islam, Aksi solidaritas untuk Palestine dilaksanakan secara bersamaan di beberapa daerah di Indonesia. Di Jakarta, aksi solidaritas yang melibatkan ratusan orang dari mahasiswa dan ormas berpusat di Bundaran Hotel Indonesia. Di Solo, aksi solisaritas berlangsung di Bundaran Geladak. Dan aksi-aksi lain yang berlangsung hampir bersamaan menentang serangan Israel.


Palestine on Fire! Let's Save Palestine!!!


Bantuan kemanusiaan untuk Palestine pun berdatangan dari seluruh penjuru dunia. Saat ini, bantuan tersebut masih terhenti karena ditutupnya akses menuju Kota Gaza oleh Israel. Terowongan-terowongan yang menghubungkan Kota Gaza dengan Mesir pun tak luput dari serangan Israel. Hal ini juga diperparah dengan ditutupnya Rafah oleh Mesir sebagai satu-satunya kota yang menghubungkan Gaza dengan Mesir. Namun, kini Rafah telah kembali dibuka, sehingga bantuan kemanusiaan dapat masuk ke Kota Gaza. Indonesia sendiri juga akan mengirimkan bantuan sebesar 2 milyar, obat-obatan senilai hampir 300 juta rupiah dan beberapa tenaga medis ke Palestine melalui Kedubes Palestine di Indonesia.

Tidak ada komentar: