Minggu, 25 Januari 2009

Gaza dan Kebesaran Allah


Seminggu pasca gencatan senjata antara Israel dengan Kelompok Hamas yang dilaksanakan secara sepihak oleh kedua belah pihak, keadaan Gaza kini luluh lantak. Serangan membabi buta zionis Israel telah menyebabkan kerusakan yang sangat dahsyat yang hampir terjadi di seluruh Wilayah Gaza. Bangunan-bangunan dan fasilitas-fasilitas umum yang ada hancur dan porak poranda dibombardir bom-bom serta rudal Israel.


Biro statistik Palestina mencatat sebanyak lebih dari 4000 rumah, 40 kantor pemerintah Hamas, 30 kantor polisi, 20 masjid, dan sekolah-sekolah di Gaza rusak parah (sumber: TV one). Untuk merekonstruksi semua fasilitas-fasilitas tersebut diperlukan biaya sekitar 2 milyar dolar AS atau setara dengan 22 triliun rupiah. Sebuah angka yang sangat mencengangkan atas kerusakan yang telah diperbuat Israel laknatullah.

Kerusakan di atas belum seberapa dibanding dengan trauma psikis yang harus diderita warga Palestina di Gaza. Lebih dari 1300 jiwa syahid dan 5300 jiwa mengalami luka-luka. Ironisnya,kebanyakan korban kekejian Israel adalah anak-anak dan wanita yang notabenenya tidak memiliki keterkaitan dengan konflik antara Israel dengan kelompok Hamas.

Namun, dibalik kerusakan dan kedukaan yang mendalam atas kekejian Israel, ada secercah kebesaran Allah yang menaungi Tanah Palestina di Gaza. Ya, Segala Puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah menjadikan langit dan bumi tempat kita bernaung. Jum'at, tanggal 22 Januari 2009 lalu, tokoh Hamas sekaligus penasehat khusus PM Palestina, Sammi Abu Huzair, yang secara eksklusif diwawancarai oleh Tina Talisa (pembawa acara Apa Kabar Indonesia Malam) di TV one, mengungkapkan suatu fakta yang sangat mencengangkan bahkan berhasil membuat saya bergidik dalam ungkapan Kebesaran Allah yang tak henti-hentinya saya gumamkan.

Melalui bantuan Anis Matta, Sekjen PKS yang kala itu bertindak sebagai penerjemah, Huzair mengungkapkan fenomena meningkatnya angka kelahiran bayi di Gaza, Palestina. Disebutkan oleh Huzair bahwa angka kelahiran di Gaza selama 24 hari berlangsungnya agresi Israel mencapai 3150 jiwa. Subhanallah. Hal ini benar-benar membuktikan kebesaran Allah. Lebih dari 1300 jiwa di gaza yang tew3as kemudian tergantikan oleh bayi-bayi mungil yang kelak akan meneruskan perjuangan untuk membebaskan Tanah Palestina. Tidak hanya ssampai di situ saja bukti Kebesaran Allah, Huzair juga mengungkapkan bahwa rata-rata kelahiran yang ada adalah kelahiran bayi kembar. Subhanallah. Huzair sendiri menegaskan, istrinya sewaktu kelahiran pertama melahirkan bayi kembar dan pada persalinannya yang kedua istrinya melahirkan bayi kembar tiga. Subhanallah...

Lagi-lagi saya tidak bisa berhenti mengucap Segala Puji Bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Begitu besarnya kekuasaan Allah. 1300 jiwa yang syahid digantikan oleh 3150 bayi-bayi mungil di Palestina dalam waktu yang bersamaan . Sungguh, menakjubkan, fenomena yang membat kita harusnya semakin menyadari kebesaran Allah SWT.

Wallahu alam bisshowab
Kebenaran hanya milik Allah..

gitacintanya wilis..
Depok, 24 Januari 2009

Fenomena Iklan Partai politik


Tepat tanggal 9 April 2009 nanti, Indonesia akan merayakan pesta demokrasi untuk memilih para wakil rakyat yang nantinya akan duduk di kursi Majelis yang terhormat. 74 hari menjelang pemilihan umum tersebut, para politikus semakin gencar melakukan komunikasi politik dengan massanya. Untuk menggaet minat massa, banyak partai melakukan iklan politik. Lantas, apa pengaruh iklan politik bagi pemilih (voters) itu sendiri.

Sebelum melangkah lebih lanjut, ada baiknya kita mengetahui mengapa fenomena iklan politik semakin ramai belakangan ini? Seorang pengamat politik, Bima Arya Sugiarto berpendapat bahwa ada dua hal yang menyebabkan meledaknya fenomena iklan politik:

Pertama, kesadaran (awareness) mengenai peran media sebagai jembatan yang efektif untuk menghubungkan partai politik dengan para pemilih (voters).

Kedua, merupakan suatu bentuk lingkages untuk penguatan terhadap suatu partai yang rupa-rupanya justeru dikhawatirkan akan memberikan efek negatif karena merupakan pemadatan di ujung terhadap suatu kinerja suatu partai.


Meledaknya iklan politik ini terbukti dari meningkatnya penayangan iklan politik tersebut baik di media cetak maupun televisi. Salah satu lembaga survei di Indonesia mencatat kenaikan pembiayaan iklan oleh partai politik di televisi meningkat hingga mencapai angka 862 milyar, sebuah angka yang fantastis. Sedangkan di koran mencapai angka 1,3 triliun dari tahun sebelumnya.


Namun, fenomena meledaknya iklan politik ini belum sepenuhnya memperhatikan content-nya. Suatu iklan politik yang baik diharapkan mampu memenuhi tiga aspek berikut: pertama, inspiring, suatu iklan politik harus memberikan inspirasi atau pemahaman menyeluruh terhadap partai itu sendiri, jangan sampai ada hal-hal yang membuat ikaln politik menjadi suatu hal yang rancu. Kedua, iklan politik harus memperhatikan aspek realitas yaitu sesuai dengan fakta dan realita yang ada dan sedang berkembang. Ketiga, iklan partai politik harus memperhatikan aspek intelektualitas yaitu mampu menimbulkan tafsir terhadap capaian-capaian suatu partai politik (pencerdasan bagi voters).


Pada umumya, iklan politik memang memiliki kemampuan yang cukup besar untuk dapat menggaet massa. Hal ini dikarenakan iklan-iklan politik yang ditayangkan di televisi maupun di koran memiliki cakupan yang cukup luas dalam menggaet massa. Namun, hal ini kembali lagi kepada tingkat pendidikan voters, pemilih yang memiliki pengetahuan yang cukup memiliki kapabilitas untuk memilah dan menyaring setiap informasi yang dimuat dalam iklan suatu partai politik. Para pemilih diharapkan dapat membangun sistem menagih janji terhadap iklan partai politik.


Dan pada akhirnya, saya dan kita semua pastinya mengharapkan iklan partai politik yang ada saat ini dapat mencerdaskan para pemilih. Iklan partai politik yang ada diharapkan sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah ada, tidak melebih-lebihkan dan tidak mengurang-ngurangi. Selain itu, diharapkan pula iklan politik harus memiliki nilai-nilai normatif yang didukung dengan data yang faktual dan capaian-capaian yang realistik.


Wallahu alam bishowab

Kebenaran hanya milik Allah...


gitacintanya wilis

Depok, 24 Januari 2009

Selasa, 20 Januari 2009

Gaza pasca gencatan senjata...


Pasca gencatan senjata yang diumumkan secara sepihak oleh Perdana Menteri Israel Ehud Olmert,terhitung mulai tanggal 18 Januari 2009 tepat pukul 00.00, suasana langit Gaza berubah menjadi cerah. Pemandangan yang pertama kali terjadi selama 22 hari terakhir agresi Israel ke Jalur Gaza. Hal ini menyusul keputusan Israel untuk melakukan gencatan senjata sepihak setelah gempurannya menewaskan lebih 1.200 rakyat Palestina. Gencatan senjata itu berlaku pada pukul 02.00 waktu setempat atau pukul 07.00 WIB. Meski demikian, durasi gencatan senjata sepihak itu meragukan karena Hamas menolak kehadiran tentara Israel di Gaza.

Namun, di lain pihak Hamas masih bersikeras untuk tidak melakukan gencatan senjata. Hal ini dikarenakan, pasca gencatan senjata, Israel masih belum mau menarik pasukan mereka keluar dari perbatasan Gaza. Sedangkan Hamas menolak gencatan senjata sepihak itu dan tetap akan melakukan serangan. Sementara itu, militer Israel kembali melakukan serangan udara menyusul serangan roket di utara Israel pada Minggu (18/1/2009).

Setelah 24 jam pasca pengumuman gencatan senjata sepihak oleh PM Israel Ehud Olmert, Hamas juga mengumumkan gencatan senjata selama sepekan. Hamas menuntut pasukan musuh ditarik dalam waktu sepekan dan membuka semua lintasan perbatasan agar bantuan kemanusiaan dapat masuk ke Jalur Gaza.

Gaza, pasca gencatan senjata telah menjadi wilayah yang porak poranda. Kehancuran di hampir seluruh infrastruktur di Gaza. Perlu 2 milyar dolar US$ untuk dapat merekonstuksi Gaza kembali. Korban-korban pun mencapai angka 1200 jiwa lebih yewas dan lebih dari 5300 warga luka-luka.

Pada akhirnya, besar harapan kita semua atas gencatan senjata yang terjadi antara Hamas dan Israel. Semoga dapat terus berlangsung. Hingga kedamaian dan kemerdekaan Palestina menjadi kenyataan. Amien.

Wallahu alam bishowab..
Kebenaran hanya milik Allah..

gitacintanya wilis..
Depok, 20 Januari 2009

Iklan Partai Politik: Tidak lebih dari bentuk pencitraan..

Assalamu'alaykum wa rohmatullahi wa barokatuh..

Saya berpendapat ada beberapa hal yang membuat iklan partai politik cenderung pragmatis dan terperangkap dalam kerangka penanaman citra partai baik yang melalui para tokoh pembesarnya maupun keberhasilannya:

Pertama, Iklan partai politik merupakan sarana efektif bagi partai untuk melakukan komunikasi politik dengan massanya. Lebih lanjut lagi, iklan partai politik sangat mampu menjangkau floating mass dan mempengaruhi massa partai lain untuk menjadi swing voter.

Kedua, karena dinilai sangat efektif untuk menggaet massa, content iklan politik suatu partai lebih mengedepankan aspek marginalitas/sesuatu yang harus memberi nilai tambah (value added) bagi partai tersebut. Ibarat kata "Kami akan/telah beri Anda yang terbaik, maka berilah kami yang terbaik pula yaitu dengan memilih kami dalam pesta demokrasi nanti dan Anda pun akan untung karenanya".

Ketiga, untuk memberikan nilai tambah terhadap iklan partai politik tersebut, diperlukan umpan yang dapat menarik perhatian bagi mangsanya. Dalam hal ini, nama besar tokoh kunci/pembesar suatu partai politik menjadi hal yang wajib untuk sesering mungkin ditawarkan kepada para pemilih karena dapat menaikkan popularitas partai politik tersebut. Sama halnya dengan hal di atas, penggunaan keberhasilan suatu partai dalam iklan politik menjadi jurus jitu untuk menarik para pemilih. Padahal keberhasilan suatu partai politik dalam ranah pemerintahan itu tidak akan terjadi tanpa dukungan dari elemen politik lainnya.

Dan pada akhirnya, saya ucapkan selamat. Berbahagialah partai-partai politik yang mempunyai dana yang banyak untuk membiayai iklan-iklan politik mereka. Karena banyak survey yang valid telah membuktikan bahwa iklan partai politik mampu membidik sasaran mereka dengan cepat dan tepat. Saya berharap iklan-iklan politik dapat mencerdaskan para pemilih, bukan malah sebaliknya, membodohi para pemilih.

Kebenaran hanya milik Allah...

Wassalamu'alaykum


Gitacintanyawilis,

Depok, 19 Januari 2009

Selasa, 06 Januari 2009

Agresi Israel terus berlanjut

Memasuki hari ke-11 agresi Israel ke Palestina sebanyak lebiih dari 560 warga Palestina tewas dan setidaknya 2500 jiwa lainnya luka-luka. Sungguh, sampai saat ini Israel sama sekali tidak menarik niatnya untuk menghentikan serangan membabi butanya, justru Israel terus menambah kekuatan dengan mengirimkan pasukannya memasuki Gaza..

Menyikapi Tahun Baru Hijriyah (walaupun udah telat)

"Dia yang telah Menyingsingkan pagi dan Menjadikan malam untuk beristirahat, dan (Menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketetapan Allah Yang Maha Perkasa, Maha Mengetahui."
(Q.S. al-An'am ayat 96)

Fenomena perayaan detik-detik pergantian akhir tahun memang menjadi moment yang sangat dinanti oleh jutaan umat manusia di berbagai penjuru dunia tidak terkecuali di Indonesia. Baik tahun baru Hijriyah, tahun baru Masehi, tahun baru Saka, ataupun perayaan tahun baru lainnya di Indonesia, bagi mereka yang merayakannya akan dilalui dengan penuh suka cita. Resolusi dan harapan-harapan di tahun yang akan datang terbumbung tinggi bersamaan dengan meletupnya kembang api dengan berbagai warna yang indah, dengan teriakan terompet, atau dengan renungan akhir tahun plus seuntai do'a yang terlantun lirih dan begitu indah. Yah,apapun itu caranya, perayaan menyambut tahun baru memang menjadi moment yang sangat menyenangkan.

Tahun ini, atas kehendak Allah Swt, peringatan tahun baru Hijriyah jatuh hampir bertepatan dengan peringatan tahun baru Masehi yang hanya berselang 24 jam. Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kita mengetahui asal muasal penanggalan Kalender Hijriyah dan Kalender Masehi. Kalender Hijriyah atau Kalender Islam (Bahasa Arab: التقويم الهجري; at-taqwim al-hijri), adalah kalender yang digunakan oleh umat Islam, termasuk dalam menentukan tanggal atau bulan yang berkaitan dengan ibadah, atau hari-hari penting lainnya. Di kebanyakan negara-negara yang berpenduduk mayoritas Islam, Kalender Hijriyah juga digunakan sebagai sistem penanggalan sehari-hari. Kalender Hijriyah menggunakan sistem kalender lunar (komariyah). Kalender ini dinamakan Kalender Hijriyah, karena pada tahun pertama kalender ini adalah tahun dimana terjadi peristiwa Hijrah-nya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah, yakni pada tahun 622M.1

Sedangkan tahun baru masehi yang berasal dari nama lain Isa Almasih berhubungan dengan keyakinan agama Nasrani. Menurut catatan di Encarta Reference Library Premium 2005, orang pertama yang membuat penanggalan kalender adalah seorang kaisar Romawi yang terkenal bernama Gaisus Julius Caesar. Itu dibuat pada tahun 45 SM jika mengunakan standar tahun yang dihitung mundur dari kelahiran Yesus Kristus. Tetapi pada perkembangannya, ada seorang pendeta Nasrani yang bernama Dionisius yang kemudian 'memanfaatkan’ penemuan kalender dari Julius Caesar ini untuk diadopsi sebagai penanggalan yang didasarkan pada tahun kelahiran Yesus Kristus. Itu sebabnya, penanggalan tahun setelah kelahiran Yesus Kristus diberi tanda AD (bahasa Latin: Anno Domini yang berarti: in the year of our lord) alias Masehi. Sementara untuk jaman prasejarahnya disematkan BC (Before Christ) alias SM (Sebelum Masehi). Nah, Pope (Paus) Gregory III kemudian memoles kalender yang sebelumnya dengan beberapa modifikasi dan kemudian mengukuhkannya sebagai sistem penanggalan yang harus digunakan oleh seluruh bangsa Eropa, bahkan kini di seluruh negara di dunia dan berlaku umum bagi siapa saja. Kalender Gregorian yang kita kenal sebagai kalender masehi dibuat berdasarkan kelahiran Yesus Kristus dalam keyakinan Nasrani. “The Gregorian calendar is also called the Christian calendar because it uses the birth of Jesus Christ as a starting date.”, demikian keterangan dalam Encarta.2

Tahun Baru Hijriyah dan Tahun Baru Masehi belum lama ini telah berlalu. Bagi banyak orang mungkin spirit baru sebagai kausal dari perayaan tahun baru yang begitu meriah dan penuh sukacita masih terasa. Yang menjadi pertanyaan yang muncul dibenak saya dan kemudian memicu saya untuk berpikir kreatif tentang hal ini adalah Mengapa perayaan tahun baru Masehi jauh lebih meriah dibanding perayaan tahun baru Hijriyah khususnya di Indonesia yang mayoritas muslim? Tidak berusaha untuk membanding-bandingkan keduanya, tetapi saya selalu merasakan bahwa hal ini merupakan fenomena aneh, ndak tahu kenapa, apalagi untuk saya sendiri yang tidak pernah menganggap penting perayaan tahun baru masehi. Menarik tentunya membicarakan hal ini, walaupun saya bukan orang yang berkompeten tetapi saya akan mencoba mengkajinya sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan saya.

Hukum merayakan tahun baru?
Dalam Islam, hukum perayaan tahun baru masehi bagi seorang muslim adalah haram. Mengapa? Seperti yang telah kita ketahui tentang asal muasal penanggalan masehi bahwa merayakan tahun baru masehi adalah tradisi Nasrani bukan tradisi umat muslim. Allah dalam Al Qur'an menyebutkan secara khusus larangan menyerupai hari-hari besar mereka dalam Q.S. Al Furqaan ayat 72: “Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu” . So, bagi kita-kita yang muslim ndak usah sok-sok-an ngikut gaul dengan ngerayain tahun baru masehi dengan asoy bin geboy. Kalau seorang muslim merayakan tahun baru masehi berarti melakukan persaksian palsu terhadap hari-hari besar orang kafir.

Ironisnya, perayaan tahun baru Hijriyah di Indonesia yang penduduknya mayoritas Muslim justru kurang meriah, berbeda dengan perayaan tahun baru Masehi. Dari berita-berita yang saya himpun perayaan tahun baru hijriyah hanya meriah di beberapa daerah di Indonesia yang masih memegang teguh tradisi perayaan tahun baru Masehi. Daerah itu di antaranya Padang, Makassar, dan Yogyakarta.

Mengapa demikian?
Faktor utama mengapa perayaan tahun baru menjadi momentum yang sangat ditunggu dan dilaksanakan dengan sangat meriah adalah ketidakpahaman atas hukum merayakan perayaan tahun baru itu sendiri. Banyak dari kita mungkin belum mengetahui bahwa Allah dalam Al Qur'an secara tegas melarang kita untuk merayakan hari-hari besar “mereka”. Selain itu, tradisi pada umumnya telah membudayakan masyarakat kita untuk melakukan perayaan tahun baru Masehi secara sukacita dan meriah. Bersama tradisi tiup terompet dan kembang api seolah perayaan tahun baru menjadi moment yang tidak boleh dilewatkan. Padahal esensi dari perayaan tahun baru Masehi hanyalah semu karena hanya dilewatkan dengan moment menyenangkan sesaat. Pergantian tahun merupakan momentum yang tepat untuk melakukan evaluasi diri bukan momentum untuk merayakan kesenangan sesaat dengan hura-hura dan lain-lain.

Pada akhirnya, tradisi yang telah ada tak mungkin dapat dengan mudah diubah. Perayaan tahun baru Masehi di seluruh dunia juga di Indonesia adalah suatu tradisi yang telah membudaya sehingga sulit dihilangkan. Hanya masyarakat yang masih memegang kuat Islam sebagai pedoman hidup mereka yang mampu memfilter semuanya dengan baik. Terbukti dari beberapa daerah di Indonesia yang masih merayakan tahun baru Hijriyah dengan sukacita.

Lantas, bagaimana seorang Muslim menyikapi hal ini?
Sebagai muslim, kita harus mampu membuang jauh-jauh tradisi yang jelas-jelas diharamkan ini dalam kehidupan kita. Jangan sampai esensi dari perayaan tahun baru Hijriyah justru tidak menjadi hal yang penting lagi dalam kehidupan seorang Muslim. Tahun baru Hijriyah memberikan kita pemaknaan lebih terhadap pergantian tahun di mana kita dapat menjadikan tahun Hijriyah yang merupakan tahun hijrahnya Rasululah Saw dari Mekah ke Madinah sebagai tahun keberkahan yang di berikan Allah bagi kita umat Muslim untuk meninggalkan kedzaliman menuju kebahagiaan. Tidak perlu heboh tetapi setidaknya pemaknaan kita terhadap tahun baru Hijriyah memberikan kita spirit baru untuk menggapai kebahagiaan di tahun yang baru pula. “Tenang tapi dalam” . Begitulah kita sebagai muslim seharusnya memaknai tahun baru Hijriyah.

Sabtu, 03 Januari 2009

Tamparan hebat awal tahun 2009

Harus diakui semester ini menjadi mimpi buruk bagi sesosok wiLis. Tamparan hebat...
Sangat kacau. Tak beraturan. Menghancurkan mimpi-mimpi yang udah ada.
Hwaaaaaaa...

Tak bisa dipungkiri kalau semester ini,selain mata kuliahnya berat.
Saya juga harus berjuang melawan waktu. Saya pikir 23 Sks dalam waktu 3hari dengan 2 hari libur di rumah bisa saya jalani dengan baik-baik saja. Tapi tidak nyatanya, saya justru menjadi sibuk sendiri gara-gara kegiatan dan organisasi yang menggila. Sial..

Menyesal memang selalu datang terlambat. Tapi saya selalu berpikir, wajar-wajar saja. Namanya juga mahasiswa, fluktuasi adalah bumbu dalam akademis. Kalau pinter terus itu ndak enak takut dikira sombong.

Pelajaran berharga akhir tahun dan tamparan perih awal tahun. Mengulang tak berarti buruk, tapi sungguh menyesal banget kenapa harus sampe ngulang. Hiks..

Y Allah,,sedih banget nih!!!

Israel Menggila, Palestina Terluka!!!


Sudah seminggu ini, Israel masih belum sedikitpun gentar untuk mengganyang Jalur Gaza.
Gila memang aksi brutal mereka, biadab, tak memiliki rasa kemanusiaan sedikitpun. Sampai saat ini setidaknya hampir lebih dari 400 warga Palestina di Jalur Gaza tewas dan hampir 1800 jiwa terluka. Korban kebanyakan adalah anak-anak dan wanita yang notabene tidak berdosa dan tidak berhubungan sama sekali dengan konflik Israel dengan kelompok Hamas.

Serangan membabi buta dari Israel terlalu berlebihan. Untuk melumpuhkan kelompok Hamas,Israel menggunakan pesawat super canggih F-15, sungguh sangat berlebihan. Sampai hari ke tujuh serangan Israel nyatanya baru satu orang petinggi Hamas tewas. Nazir Rayan beserta 4 isteri dan 9 dari 12 orang anaknya tewas setelah setelah bom seberat 1 ton yang dijatuhkan di kediaman petinggi Hamas ini. hal ini membuktikan bahwa Israel secara serampangan dalam melakukan agresi militernya. Karena korban-korban yang berjatuhan justru kebanyakan anak-anak dan wanita.

Berbagai aksi mengutuk kekejaman Israel masih terus berlangsung di seluruh penjuru dunia. namun, agaknya telinga dan hati Israel sudah tertutup. Mereka tetap akan melancarkan agresinya sampai mereka dapat melumpuhkan Hamas. Sungguh, sangat berlebihan.. Menggila untuk hal yang tak penting.

Gaza updates...


Sampai saat ini, Israel masih terus menggempur Kota Gaza lewat serangan udaranya. Malam kemarin, 31 Desember 2009 beberapa jam menjelang pergantian tahun, Israel membombardir salah satu masjid di Kota Gaza yang dianggap sebagai gudang persenjataan, tempat penyimpanan roket Hamas serta pusat serangan Hamas. Tidak ada korban jiwa dalam serangan udara kali ini, tetapi masjid tersebut luluh lantak karenanya.


Peristiwa yang sempat terekam oleh kamera CCTV milik Palestine ini menambah panjang deretan serangan membabi buta yang dilakukan oleh Israel. Perdana Menteri Israel, Olmert menegaskan tidak akan menghentikan serangan ke Kota Gaza sampai kelompok Hamas menyerah dan berhenti untuk meluncurkan roket-roketnya ke wilayah Israel. Sedangkan pemimpin kelompok Hamas, Ismael Hania bersikeras bahwa Hamas akan berhasil memukul mundur Israel dari Jalur Gaza dan mematahkan serangan-serangan Israel.


Memanasnya konflik antara Palestine-Israel membuat gerah PBB sebagai payung tempat bernaungnya negara-negara di dunia. Sekjen PBB, Ban Ki Moon menyerukan gencatan senjata kepada Israel dan Hamas di Gaza dan meminta masyarakat internasional untuk lebih banyak berbuat untuk membantu menyelesaikan konflik Palestine-Israel. Sayangnya, banyak negara di dunia justru memandang sebelah mata terhadap kinerja PBB tersebut yang terkesan lambat dalam penanganan konflik Palestine-Israel. Presiden Palestine sendiri,Mahmoed Abbas menyatakan dengan tegas bahwa upaya perundingan perdamaian antara Palestine dengan Israel tidak akan membuahkan hasil karena Israel dan Hamas masing-masing bersikeras tidak akan berhenti melakukan serangan sampai salah satu di antaranya berhasil dilumpuhkan.


Sampai saat ini,korban tewas di Palestine diperkirakan hampir mencapai 400 jiwa, sedangkan korban luka-luka mencapai 1600 jiwa. Dan tempat-tempat yang terkena dampak paling parah akibat serangan Israel di antaranya Gaza, Rafah, dan Hanyonis. Bantuan kemanusian dari seluruh dunia juga terus mengalir untuk rakyat Palestine di Gaza kendatipun Israel mempersulitnya.


Dan akhirnya, kita hanya bisa berdo'a dan berharap agar konflik Palestine-Israel dapat cepat berakhir. Selain itu, agar bantuan kemanusiaan yang tidak seberapa besar yang menjadi bukti kecintaan kita kepada Palestine negeri yang terjajah oleh zionis Israel dapat segera memasuki Kota Gaza. Amien..