Senin, 26 Desember 2011

The Way K-Pop Change Your Life

"Some people ask why I listen to music I can’t understand.

Maybe they can’t understand, but I can.

Because I dont just listen to the words and beats of a song.

I listen to the emotion and the artists themselves.

Once you learn how to do that, understanding comes naturally ♥ KPOP."




I was reading very damn cool posts by the one of fandom K-pop on facebook about K-pop fan scan relate. And ‘wadezzing’ I very shocked, that the post really damn true for some cases. That’s the way - how’s K-pop has changed your life a lot.

As long as you became a K-pop fan, all the things below really works to you.

1. Someday. You want to invite all your friends to Korea and live in a historical house

2. Your thoughts on K-pop, K-pop must exist forever.

3. You consider yourself not just his fan but his WIFE

4. K-pop taught you how to be a great stalker

5. When your bias cries, you also cry

6. Since you became a K-pop fan, you started thinking to marry a Korean guy in the future

7. The moment when you cry infront of the computer, all because of K-pop

8. Ever since you became a K-pop fan, other music means nothing to you

9. Since you became a K-pop fan, you started singing birthday son in Korean instead of my own language

10. The moment your mother blame your results on kpop

11. Since you became a K-pop fan, you updated on whats happening with your fave idols/actors life than the idols/actors in your own country

12. SARANGHAE is the first Korean word you have learned in your life. Instead of Annyeonghaseo.

13. To other people, K-Pop is simply music that you can’t understand. But they do not know that to you K-Pop is second life, where you can find happiness in the presence of my fandoms and biases, and enjoyment in their music

14. In hearing the word ‘shiny’, people would think of stars and glitters while you think of Onew, Jonghyun, Minho, Key and Taemin

Senin, 21 November 2011

What We Call Love



One is loved because one is loved. No reason is needed for loving
(Paulo Coelho)



This is what we call love. When you are loved, you can do anything in creation. When you are loved, there’s no need at all to understand what’s happening, because everything happens within you.
Paulo Coelho (The Alchemist)



“Karena cinta itu tidak butuh alasan”
“Does love need a reason?”
Begitulah Paulo Coelho pun menggambarkannya dengan begitu gamblang.


Kalaulah cinta itu beralasan, pastilah bila alasan hilang, maka cinta juga turut hilang.
Maka, tidak ada alasan yang begitu tepat untuk menjawab mengapa saya berhak atas gelar #1 Hottest. Karena yang saya rasakan, saya hanya mencintai 2PM sejak pertama kali mengenalnya, tiada alasan yang menyertai, hanya satu keyakinan saya, bahwa saya benar-benar jatuh cinta pada 2PM. Banyak energi positif yang mampu menyeimbangkan kehidupan pribadi saya semenjak lagu-lagu mereka terngiang di telinga ini dan kemudian berputar di kepala saya.



When we love, we always strive to become better than we are.
When we strive to become better than we are, everything around us becomes better too.
Paulo Coelho (The Alchemist)


2PM telah menjadikan kehidupan saya berjalan dengan seimbang. Bagi saya, mereka adalah entertainer sejati, yang mampu menghibur di kala kondisi kehidupan saya sedang goyah.
- Jang Wooyoung, sosok yang paling saya gemari di 2PM, mengajarkan saya untuk selalu optimis.
- Lee Junho, sosok yang manis ini, mengajarkan saya untuk selalu tersenyum .
- Ok Taecyeon, sosok yang kokoh, mengajarkan saya untuk tidak patah semangat.
- Nickhun, sosok pria tampan, mengajarkan saya untuk menjadi seperti apa yang saya inginkan.
- Chansung, sosok yang pemalu, mengajarkan saya untuk selalu hidup dalam mimpi saya.
- Kim Junsu, sosok yang multi talented, mengajarkan saya untuk bekerja keras dan memberikan yang terbaik dalam kehidupan ini.



THAT IS WHAT WE CALL LOVE!!!



Dari situlah, saya menyadari betul bahwa tiada alasan yang tepat untuk menggambarkan apakah saya berhak menjadi #1 Hottest. Tapi saya benar-benar berharap saya bisa melihat mereka dari jarak yang begitu dekat. Merasakan HEARTBEAT mereka. Melihat Wooyoung menari bebas lepas. Melihat senyum Junho yang meneduhkan. Melihat sosok kokoh Taecyeon. Menatap cerminan mimpi lewat wajah Nickhun. Melihat sosok Chansung yang pemalu. Dan mendengar suara indah Kim Junsu. Jika itu semua menjadi kenyataan, hal tersebut benar-benar telah menjadikan kehidupan saya menjadi jauh jauh jauh lebih baik.



Sekali lagi, mengutip kata-kata indah dari Paulo Coelho,
"Love is an untamed force. When we try to control it, it destroys us. When we try to imprison it, it enslaves us. When we try to understand it, it leaves us feeling lost and confused.”
Paulo Coelho


-Ditulis dalam rangka ikut kuis, sayang gagal, mungkin karena terlalu lebay, hahaha-

Senin, 31 Oktober 2011

Bravo Alpha Lima India Part 3

Tada… Get ready to continue my story about Bravo Alpa Lima India. Setelah sekian lama tidak ada waktu untuk berkisah kelanjutan perjalanan singkat di Bali, akhirnya sekarang ada kesempatan lagi. Sesuatu banget…
Langsung saja,,banyak destinasi wisata di Bali yang berhasil dikunjungi selama hari ketiga. Beberapa di antaranya antara lain sebagai berikut:

- Tanjung Benoa
Sejujurnya, sampai di Tanjung Benoa sudah agak kesiangan karena hari sebelumnya perjalanan begitu melelahkan, walhasil bangun kesiangan. Cuaca Bali yang mataharinya cerah tidak malu-malu, benar-benar menyengat kulit, bagi yang tidak terbiasa, mungkin berbeda dengan bule yang malah suka sama cahaya matahari yang terik gitu. Walaupun kesiangan, ternyata banyak wahana permainan air yang belum bisa dipergunakan karena tidak ada angin *membuat suasana semakin panas* Alhasil, kami memutuskan untuk langsung berlayar ke pulau seberang yaitu pulau kura-kura (turtle island).

- Turtle Island
Perjalanan yang seru dari Tanjung Benoa menuju Turtle Island. Pertama kalinya banget dalam hidup naik kapal. Cuma bisa berdoa semoga Allah melindungi saya. Karena abangnya rada rese, nyetirnya miring-miringin kapalnya. Mana saya gak bisa renang lagi, bisa-bisa nyebur dikit langsung tenggelam lagi. Heu… Tapi seru juga ternyata, Alhamdulillah gak mabok, dan berhasil dapat suguhan menarik, bisa lihat langsung ikan di bawah laut. Walau tidak jernih-jernih amat, tapi ikannya tetep bisa kelihatan. Coba kalau datang ke Benoanya sore hari., udah pasti banget bisa lihat ikan lumba-lumba.
Selanjutnya, kejadian paling sesuatu banget di Turtle Island adalah memecahkan sejarah diri sendiri, karena pada akhirnya saya berani juga megang ular. Sensasi pegang ular itu antara menjijikkan dan ngeri takut dipatok. Tapi setelah megang, ternyata kulitnya rasanya gitu yah. Ish, jijik. Saya pikir bakal berlendir jorok, tapi ternyata gak separah itu, kasar-kasar gitu. Tapi tetep aja menjijikkan wabil mengerikan. Niatan untuk gendong ular pun pupus banget. Nyali saya tak sebesar apa yang saya inginkan. Padahal pengen banget foto bareng ular. Tapi,bisa megang aja udah sesuatu. Insya Allah, gak lagi-lagi deh megang ular. Hiyakkks….

- Kerajinan Batik Bali
Tidak banyak yang bisa dilihat kecuali cara orang membatik dengan menggunakan malam. Sisanya pas masuk ke dalam toko, geleng-geleng sama harganya. Ya iya sih memang batik tulis, tapi itu sih harga bule deh kayanya -.-"

- Kerajinan Perak
Sebenernya saya bingung, kota perak itu kan Jogja yah, tapi tetep loh, di Bali juga di salah satu desanya terkenal dengan kerajinan peraknya, udah turun temurun pula, makanya saya bingung. Baru lihat cara membuat perak sampai jadi perhiasan yang indah itu kaya gimana. Tapi ternyata beneran rumit dan membutuhkan ketelitian tingkat tinggi lho. Dan para pekerjanya rata-rata ibu-ibu. Keren deh. Ada satu perhiasan perak yang saya taksir, kalung liontinnya huruf w, bagus banget, harga 350rb. Sayang saya belum mampu beli, mending beli emas sekalian bisa dapat segram, bisa dijual lagi. Hehe

- Tanah lot
Setelah disuguhkan dengan pemandangan indah sepanjang perjalanan menuju turtle island, perjalanan kemudian dilanjutkan dengan terlebih dahulu didahului makan siang di sebuah restoran. Destinasi kali ini adalah Tanah Lot. Perjalanan yang cukup memakan waktu serta faktor keterlambatan agenda bepergian hari ini membuat kami agak terlambat untuk sampai di Tanah Lot. Tapi beruntung, Kami masih bisa melihat suasana sunset di Tanah Lot.
Subhanallah…sesuatu banget! Indahnya pol banget. Walaupun bagi saya, masih jauh indah Uluwatu karena tepat di bibir tebing.

- Pantai Kuta
Malam ini agak sedeng juga jalan dari Legian sampe Kuta. Kaki superb banget pegel-pegel. Saya pikir deket gitu yah. Ternyata eh ternyata, jauh juga L Udah kepikiran banget gimana pulangnya. Untungnya tidak nyasar.
Super banget sesampainya di Pantai Kuta, bener-bener tidak ada angin sama sekali. Finally, tahu juga kalau itu yang namanya angin laut dan kenapa para nelayan berlayar di malam hari, karena angin bertiup dari darat ke laut. Hahaha. Pelajaran SD banget. Akhirnya ngerti juga.
Karena baru kali pertama sampai di Kuta, belum kebayang seputih apa pasirnya. Yang pasti pasirnya halus banget, tapi menurut saya sih masih halusan pasir di Pantai Pangumbahan, Ujung Genteng. Yah, yang udah pasti banget sih halus lah pasirnya.
Disini kami menikmati suasana pantai malam kuta. Deburan ombaknya, subhanalloh banget. Akhirnya bisa juga ngerasain sensai di pantai malam hari dan kebetulan bulannya lagi bullet sebulet-buletnya, eh belom deng, tapi cukup menerangi kami yang sedang tidur-tiduran dihalusnya pasir pantai. Dan yang menarik adalah ada adegan yang disensor disana, sepertinya sih bapak ibu yang sudah berumur terus honeymoon lagi, soalnya gelap sih gak keliatan, haha. Bagus juga yah nyari tempatnya dalam kondisi yang pencahayaannya hanya mengandalkan sinar bulan. Romantis banget pasti. Haha

- Legian
Akhirnya berpulang juga, berat sekali rasanya membayangkan perjalanan pulang, mengingat pas jalannya aja capek banget. Akhirnya, setelah menginggalkan Kuta, Kami mampir dulu beli jajan di KFC, gahul, daripada kelaperan, ples buat bekal selama perjalanan pulang. Jalan kaki dari Kuta – Legian mengambil rute yang berbeda dari perjalanan awal menuju Kuta. Sebelum memutuskan untuk berjalan kaki sebenarnya kami mencoba untuk tawar-menawar taxi atau delman. Tapi setelah melakukan tawar menawar, ternyata tidak seperti yang dibayangkan, nawar taxi di sana itu bukan pake argo yah, tapi dia yang nentuin harga, ah..gitu amat yah, mana mahal banget, pake itungan bule saya rasa, padahal mah turis domestic, gak delman gak taxi semuanya sama aja mahal. Alhasil kami tetap jalan kaki.
Sepanjang perjalanan karena sudah larut malam, tetap aja kondisi jalanan sepi alih-alih Kuta tempat wisata. Tapi yang menarik, ada arus yang sangat besar menyodot para bule-bule untuk keluar malam hari lebih cantik dari sewaktu pagi/siang di pantai di bawah teriknya sinar matahari. Dengan sebotol bir Heineken ditangan hamper semua bule yang keluar malam waktu itu berjalan kaki menuju Legian. Legian benar-benar jantungnya hip-hip hura. Tempat berkumpulnya hippies. Ada yang sekedar makan, gaul, nongkrong, atau yang berajeb-ajeb, nge-DJ. Pokoknya hidupnya sesuatu banget deh di Legian malam hari. Terkadang mikir juga, pantes aja Legian dibom sama para teroris, gak kuku banget pergaulan bebas di sana.

Selasa, 25 Oktober 2011

From "Galau" to wisdom: just a random thought


First, I really wish the place that I work with is the best place for me to develop myself. But sometimes, GOD really wants you to realize that He is the good planner for you. If you think that you are in the worst place right now, maybe from the GOD’s side it is the best thing for you. The best for you to study about life, about patient, about team work, about people’s character, about everything that can make you going to be mature for the real word.

Unfortunately, I’m the person who can’t work with an optimal perform if in that place can’t engaged me to work deeply, and is all about passion I think. Yeah, and now, I’m in the “Galau” mood. I hope that the low sessions of my fighting spirit resolved quickly. Aamiin. From “Galau” to Wisdom.

Minggu, 25 September 2011

Hallyu or Korean Wave: “Penjajahan yang nyata, nyata-nyata membawa perubahan!”

“Ish, Kita itu lagi dijajah tau”, ungkap seorang teman, sebut saja Mia Kristiana, sewaktu mengobrol panjang seputar Korean Wave yang sedang marak sekali di Indonesia. Dan akhirnya, saya memiliki kesempatan juga untuk menulis seputar Hallyu atau Korean Wave. Kyaaa.. Totally super excited untuk membahas Hallyu. Sebelum mengetahui kenapa akhirnya kata-kata tersebut sebagai hal yang benar adanya dan disadari pula oleh saya. Saya ingin membahas sejarah kenapa Hallyu bisa sampai di Indonesia dengan gelombang yang sangat besar.

Korean Pop Culture telah merambah secara global, tidak terkecuali Indonesia. Globalisasi Korean Pop Culture tersebut sering juga disebut sebagai Hallyu yang memiliki peran besar membawa perubahan di Indonesia. Hallyu atau Korean Wave pada hakikatnya merupakan fenomena demam Korea yang disebarkan melalui Korean Pop Culture ke seluruh penjuru dunia lewat media massa, dan yang terbesar lewat jaringan internet dan televisi. Di Indonesia sendiri, berkembangnya Korean Pop Culture diawali dengan kemunculan drama seri Korea terlaris kala itu yaitu Endless Love pada tahun 2002 di salah satu stasiun televisi swasta. Cerita yang dikemas secara apik, tidak memiliki episode yang panjang, dengan aktor dan aktris yang berbakat dan sangat menarik penampilannya, membuat drama seri ini menjadi awal pembuka bagi masuknya Korean Pop Culture lainnnya. Hal tersebut dibuktikan dengan ditayangkannya drama seri Korea lain yang berjudul Winter Sonata pada tahun yang sama pula.

Dimasa-masa tersebut, penerimaan masyarakat Indonesia terhadap Korean Drama pada dasarnya jauh lebih kurang sesemangat penerimaan masyarakat di beberapa negara Asia lain seperti Jepang, China, Vietnam, Thailand, dan lainnya. Sekurang-kurangnya, Korean Drama telah membawa perubahan besar khususnya pada para remaja Indonesia. Remaja Indonesia mulai sangat familiar dengan Korean Drama, Korean Movie, hingga Korean Music.

Setelah mulai banyaknya dikenal Korean Pop Culture di televisi yang cenderung terbatas menayangkan hal-hal tersebut. Pencarian remaja Indonesia tidaklah berhenti sampai disana. Internet telah mengubah segalanya, dengan internet remaja Indonesia mulai mencari-cari aktris, aktor, boy band, atau penyanyi kesukaan mereka lewat internet. Dari sinilah, pertumbuhan Korea fan clubs hampir menyebar keseluruh kota besar di Indonesia. Banyak anak muda yang memiliki kemauan besar untuk mengetahui hal-hal seputar Korea yang sangat menarik yaitu Korean Pop Culture lewat film, drama, dan lagu-lagu Korea. Pop culture pada dasarnya juga meliputi segala aspek dari musik dan drama hingga fashion style, hair style, bahkan Korean way of life.

Globalisasi Korean Pop Culture semakin berkembang ke penjuru dunia tidak terlepas dari pemerintah Korea yang mensupport secara besar-besaran dan hal tersebut terus berkembang dengan sangat pesat pada belakangan tahun ini. Korean Pop Culture menjadi semakin menarik tidak terkecuali untuk saya karena Pemerintah Korea dalam hal ini sangat memperhatikan Korean Pop Culture dengan baik. Di Korea Selatan sendiri, ada beberapa peraturan yang secara khusus mengatur mengenai Korean Pop culture, beberapa di antaranya mengenai peraturan yang tidak memperolehkan para penyanyi (boy band, girl band, band, male or female singer) di Korea untuk melakukan lip sync dalam performances yang mereka lakukan. Selain itu, belum lama ini pemerintah Korea juga akan mengeluarkan larangan bagi para artis Korea untuk mengenakan pakaian seksi. Mereka diwajibkan untuk berpakaian sopan dalam penampilannya. That’s why. Perhatian yang begitu besar dari Pemerintah Korea Selatan terhadap perkembangan Korean Pop culture pada dasarnya juga diikuti dengan aturan yang benar-benar membuat Korean Pop Culture benar-benar sangat berkualitas untuk dinikmati. Dari sinilah, Korea Selatan telah menjadi negara yang sangat berpengaruh di Indonesia dengan Korean Wave-nya, tentunya setelah kesuksesan besar Korean Wave di Jepang dan Amerika Serikat. I called it: Phenomenon!

Dengan bantuan media massa dan internet, para penggemar Korean Pop (K-Pop) di Indonesia kemudian mulai membuat jaringan sosial dan diikuti dengan interaksi intens didalamnya. Hal tersebut dapat diketahui darji banyaknya komunitas, yang pada dasarnya berawal dari komunitas di dunia maya, yang dibentuk oleh orang-orang yang tertarik dengan Korean Drama atau Korean Music. Mereka berkumpul dan menyatukan aspirasi mereka lewat diskusi, pertemuan, dan membuat acara-acara yang kian membuat K-Pop semakin menyebar di kalangan masyarakat Indonesia.

Di Indonesia sendiri, sudah banyak berjamur, fanbase-fanbase K-Pop Idol baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Di dunia maya sendiri, beberapa fanbase K-Pop Idol di twitter telah mencapai ≥ 10.000 penggemar. Diantaranya adalah @sujunesia (merupakan fanbase bagi para penggemar Super Junior) yang mencapai ≥25.000 pengikut; @shawolindo (merupakan fanbase bagi para penggemar SHINee) yang mencapai ≥22.000 pengikut; @HottestID (merupakan fanbase bagi para penggemar 2PM) yang kini mencapai ≥11.000 pengikut; @SNSDindo (merupakan fanbase bagi para penggemar SNSD atau Girls Generation) yang mencapai ≥15.000 pengikut. Selain itu, masih banyak fanbase-fanbase K-Pop idol lainnya yang berkembang dengan sangat pesat Indonesia.

Fenomena tersebut juga turut disertai dengan kian maraknya televisi-televisi swasta nasional menayangkan Korean drama (drama Korea) dalam daftar tayangannya. Beberapa drama Korea yang sedang atau baru saja diputar oleh televisi berikon ikan terbang belum lama ini diantaranya You’re My Destiny, Oh! My Lady, Secret Garden, Dream High, Princess Prosecutor, My princess, dan masih banyak lagi. Televisi lain juga tak ketinggalan menayangkan drama Korea seperti B Channel yang sedang menayangkan drama Korea berjudul Cinderella Man dan Prince Hour. Tidak hanya Korean Drama yang sedang marak-maraknya ditayangkan di Indonesia, fenomena K-Pop juga sedang marak ditayangkan di televisi. Misalnya di O Channel, yang pada hari Sabtu dan Minggu malam menyajikan TopKPopTv yang menayangkan music video (MV) dari berbagai K-Pop Idol yang sedang hits. Atau di radio-radio swasta yang secara khusus memiliki acara yang secara penuh memutarkan lagu-lagu Korea seperti Pas FM.

All about K-Pop
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Tidak sampai disitu, belakangan ini, makin banyak K-Pop Idol yang mulai berdatangan ke Indonesia dan menuai kesuksesan dengan sangat besar di Indonesia. K-Pop Idol tersebut diantaranya Super Junior, Miss A, 2AM, SHINee, Rain, Kim Bum, dan yang dalam waktu dekat akan mengadakan full concert di Indonesia yaitu 2PM dalam rangka ‘Hands Up’ Asia Tour di Jakarta 11 November 2011 (Kyaaaaa…Saya nonton juga! Hip Hip huray… Get Ready for HANDS UP!!!). Selain itu, Pusat Kebudayaan Korea (Korean Cultural Centre) juga tak tanggung-tanggung dalam memajukan Korean Pop Cuture di Indonesia. Banyak acara atau kegiatan yang berkaitan langsung dengan Korea Selatan, diantaranya pada tanggal 28 September- 4 Oktober nanti akan diadakan Korean Week Festival yang berisi banyak sekali acara antara lain Korean Film Festival dan Hallyu Concert yang langsung mendatangkan K-Pop Idol ke Indonesia.

Berdasarkan fenomena tersebut, dapat diketahui bahwa Korean Wave sedang berjalan pada tracknya di Indonesia. Punya kelasnya tersendiri dan punya para penggemarnya masing-masing. Tetapi yang pasti, Korean Wave nyata-nyata sudah mempengaruhi banyak aspek kehidupan penggemarnya. Tidak terkecuali menginspirasi para artis-artis tanah air, sebut saja SM*SH . Mau mengelak seperti apapun, tidak dapat dipungkiri, kemunculan SM*SH pertama kali ini di Indonesia sangat diidentikan dengan Super Junior (pelopor Korean Wave). Hal tersebut kemudian mengundang prokontra karena SM*SH dianggap mengikuti style Super Junior mulai dari gaya panggung, gaya berpakaian, hingga gaya menari. Benar atau tidak kebenarannya, saya pikir semua kembali kepada pandangan pribadi masing-masing. Toh bagi saya, kualitas tidak pernah berkata bohong.

Fakta tersebut telah membawa kita pada sebuah kesadaran bahwa Korean Wave diyakini atau tidak telah menginspirasi banyak artis di Indonesia. Kemunculan SM*SH sebagai boy band dengan gaya-gaya yang menyerupai Super Junior (kualitas tak pernah berbohong) menjadi pembuka bagi bermunculannya boy band dan girl band lain di Indonesia. Hingga saat ini, SM*SH paling tidak telah menjadi pelopor bagi teman-teman artis lainnya, dengan sangat menjamurnya boy band dan girl band diantaranya Max 5, Cherry Belle, 7icons, dan lain-lain. Bagi saya, kemunculan mereka sama sekali tidak bisa mengalihkan perhatian saya dari para empunya ‘raja-raja’ bermusik sambil menari seperti K-Pop Idol. Disadari atau tidak, sungguh sebenarnya kita sedang terjajah dengan kejayaan Korean Pop Culture di Indonesia. Saya harap, artis-artis Indonesia dapat lebih kreatif lagi dalam berkarya dan menghasilkan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia. Agar saya pun tak merasa terjajah dengan kehadiran Korean Pop Culture dalam diri saya, karena sejujurnya belakangan saya tidak pernah mengetahui perkembangan musik di Indonesia. Bukan karena tidak cinta, tetapi karena K-Pop benar-benar menyuguhkan sesuatu yang selalu berbeda dari apa yang ada sebelumnya. Totally unique style!

Dengan demikian, mungkin benar adanya kata teman saya diatas. Penjajahan ini sebenarnya telah nyata terjadi di Indonesia. Gelombang Hallyu yang sangat besar di Indonesia haruslah menjadi pemacu semangat yang nyata untuk melakukan perubahan. Korean pop culture pada dasarnya sangat menarik untuk dipelajari dan menginspirasi karena ditengah kemodernannnya, ada semangat perubahan terus menerus didalamnya, tetapi dengan tidak meninggalkan budaya tradisional didalamnya. Hal tersebut menjadi menarik untuk dipelajari untuk para remaja di Indonesia, bahwa ketika kita sedang terpengaruh dengan kebudayaan lain yang masuk, kita punya filter yaitu kebudayaan sendiri, supaya antara tradisi dan modenitas dapat berjalan serasi, selaras, dan seimbang. Pada akhirnya, kejayaan Korean Pop Culture di Indonesia haruslah dapat menginspirasi kita semua untuk memajukan dan berjaya dengan Indonesian Pop Culture.

Bali Alva Lima India (Part 2)

Kyaaaa… Alhamdulillahirabbil’alamiin. Masih bisa melanjutkan menulis kisah-kisah perjalanan selama di Bali. Kali ini, perjalanan di hari kedua. Perjalanan hari kedua meliputi beberapa destinasi, diantaranya sebagai berikut ini:

Tari Barong (Barong Dance)

Perjalanan hari kedua kali ini diawali dengan melihat pagelaran tari Barong. Sebenarnya saya tidak paham, Barong itu digambarkan sebagai apa dalam tradisi Bali, sampai-sampai dia menjadi icon pada hampir seluruh buah tangan khas Bali. What is Barong? Entahlah. Mungkin penjelmaan dewa kali ya. Pasalnya, kali ini saya agak malas untuk nanyain ke Mbah Google. Jadi sebaiknya dilanjutkeun saja ceritanya. Tarif masuk untuk dapat menonton pagelaran tari Barong adalah sebesar Rp 80.000,00. MAHAL! Bagi saya. Dan harga tersebut merupakan harga yang dikenakan pula untuk wisatawan manca negara. Heu heu. Harusnya wisatawan domestik bisa dapat lebih murah deh, mana waktu saya datang udah mulai lagi.

Menurut saya sendiri Tari Kecak masih jauh lebih menarik dibanding Tari Barong: feelnya dapet, suasananya dapet, ceritanya dapet, hiburannya dapet, all in one. Sayang, dalam pagelaran Tari Barong kali tersebut, saya kurang puas dalam segala hal, kecuali bahwa saya bersyukur bisa foto bareng sama Barongnya. Kyaaa.. haha. Ada yang seru disini, pengamatan saya selama pertunjukkan agak sedikit tersita dengan wisatawan asing di depan saya. Omo! Tampan nian sodara-sodara, orang Jepang di depan saya. Awalnya saya pikir dia orang Korea, karena agak sulit membedakan antara orang Korea dengan orang Jepang, kulit dan tipikal wajahnya hampir sama. Kenapa saya tahu dia orang Jepang? Ternyata dia orang Jepang terlihat dari sinopsis lakon Tari Barong yang dia pegang. Selain itu, saya juga mendengarkan percakapannya dengan kekasihnya. Kyaaa…kekasihnya juga cantik banget..serasi. Ya seperti itulah intinya, suasana dan feel sewaktu nonton tari Barong tidak dapat. Padahal sebenarnya bagus lakonnya, hanya saja kurang meghibur kalau menurut saya, agak monoton.
Tari Barong
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Resto Ayam Taliwang

Selepas menonton tari Barong, perjalanan dilanjutkan ke daerah Bali Utara, yaitu Bangli. Perjalanan ke Bangli memerlukan waktu ± 2jam perjalanan dari destinasi sebelumnya. Sehingga sebelum sampai tempat yang dituju, tim berhenti untuk makan siang. Kali ini, pilihan jatuh pada Resto Ayam Taliwang. Walaaaa…this is it. Makanan kesukaan saya. Best banget! Kalau makan ayam taliwang gak sampe nangis itu gak seru dan ternyata agak berbeda ketika mencicipi ayam taliwang di Bali dan di Lombok. Seperti diketahui, ayam Taliwang sendiri merupakan makanan khas Lombok. Makanan ini sangat unik, walaupun berbahan dasar ayam yang sangat sering kita konsumsi sehari-hari, ayam yang digunakan untuk ayam Taliwang ayamnya sangat kecil, tapi entah kenapa rasanya seperti ayam kampong, padahal bukan. Bagi saya, ayam Taliwang yang saya makan kali itu ‘agak’ berbeda sensasinya sama ayam Taliwang Lombok. Hahaha. Kurang menyengat pedasnya. Ayamnya juga kurang greget rasanya. Plecing kangkungnya apalagi. Kalah juara sama plecing kangkungnya Lombok. Tapi juaralah rasanya, lagi laper soalnya. #plak hahaha.

Bappeda Bangli

Akhirnya, sampai juga di destinasi yang sebenar-benarnya dituju dalam penelitian kali ini, yaitu Bappeda Bangli. Sebaiknya cerita disini di-skip saja. Karena sewaktu di Bappeda, isinya 100% FGD, tidak ada yang bisa diceritakan. Keep it secretly! Hahaha.

Agro Wisata – Bali Coffee

Nah, setelah misi utama selama di Bali selesai dilakukan, destinasi dilanjutkan dengan ber-agro wisata. Super takjub! Allah benar-benar Maha Besar! Bisa menciptakan makhluk hidup yang kotorannya saja bisa menghaslkan cita rasa terenak di dunia. Thanks GOD! Yes, Luwak jawabannya. Masih agak tidak percaya, walaupun saya sudah sering tahu di televisi mengenai proses pembuatan kopi Luwak. Tapi, kali ini Alhamdulillah dapat kesempatan langsung proses pembuatan berbagai macam kopi, mulai dari pemilihan kopi jantan-betina, sampai proses penumbukkannya yang masih dilakukan secara tradisional.

Luwaknya Bobo

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Tempatnya yang asri, penuh berbagai macam pepohonan khas Bali, dan kebanyakan pohon tersebut belum pernah saya liat sebelumnya seperti pohon gingseng, pohon kopi, pohon vanili, ada ditempat ini semua. Bahkan ada luwaknya. Luwaknya lagi bobo. Sesuatu banget! Kadang sampai sekarang masih suka gak percaya, kenapa kotorannya Luwak bisa memiliki cita rasa terenak di dunia gitu. Selain karena belum pernah nyobain, mau nyobain juga gak tega rasanya, Rp 50.000,00 untuk satu cup kecil. Hiks. Walaupun jauh lebih murah dibanding harga yang ditawarkan di outlet-outlet kopi seperti Starbucks coffee yang bisa mencapai Rp 175.000 per-cup nya, tapi tetap aja gak tega ngeluarin uang di dompet. Rp 50.000,00 bisa buat makan 7-8kali kayanya. Hahaha. Untungnya dapat gratisan minuman khas Bali lainnya dari mulai Bali coffee, ginger coffee, dan banyak lagi. Sore-sore indah, gak bisa didapat banget di kota-kota wisata Bali lainnya.

Kopi Bali

Sumber: Dokumentasi Pribadi



Tampak Siring

Istana Tampak Siring

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Pasca puas dengan keasrian Bangli, perjalanan berlanjut ke istana Tampak Siring. Bener-bener kagum deh, selama perjalanan tidak pernah berhenti bilang kalau Bung Karno itu keren sekali kalau soal arsitektur sampai pemilihan tempat. Sepanjang perjalanan menuju Tampak Siring itu disuguhkan pemandangan yang sangat adem dimata. Sesampainya disana pun, saya tidak berhenti bilang kalau Bung Karno itu keren banget. Terutama ketika sampai di sindangnya (temat pemandian putri-putri kerajaan Bali jaman dulu). Airnya jernih sejernih-jernihnya air. Padahal di bawah sindangnya sendiri ada batu, ada lumutnya juga pasti, ada ikannya malah, dibuat mandi pulak. Tapi jernihnya terjaga banget, mungkin karena itu air di sindang tersebut dipercaya bisa bikin awet muda. Airnya juga boleh diambil dibawa pulang bagi yang ingin, hehe.

Pemandian

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Yang bikin keren adalah ketika melihat istana tampak siring dengan sebuah jembatan yang menghubungkan antara kedua bangunan. Jembatan tersebut bernama jembatan persahabatan, alkisah menurut guide di sana, jembatan persahabatan tersebut itu dibuat Bung Karno untuk mempererat hubungan keluarga beliau. Dahulu, keluarga beliau ‘agak’ renggang dikarenakan kesibukan bung Karno yang luar biasa. Sehingga didesainlah sebuah jembatan yang menjadi penghubung antara ruang utama beliau (ruang kerja beliau) dengan ruang keluarga beliau yang berada disebelahnya. Keren! Selain itu, kerennya adalah ruang kerja beliau didesain sedemikian rupa, manakala beliau lelah dengan rutinitas selama bekerja di ruangan kerjanya, beliau bisa menghadap ke jendela dan melihat pemandangan sindang tempat para putri-putri kerajaan mandi. Brilian! Hahaha. That’s why, sampai meninggalkan Tampak Siring pun saya tidak berhenti bilang kalau Bung Karno itu keren banget!

Khrisna – Pusat Oleh-Oleh Khas Bali

Senja berlalu. Perjalanan kembali menuju Legian (bungalow tempat kami menginap) membutuhkan waktu ±2jam. Setelah puas tidur selama dalam perjalanan. Bangun-bangun harus bingung milih oleh-oleh di pusat oleh-oleh khas Bali – Khrisna. Super gede. Harganya juga miring. Tapi untuk yang mau harga lebih miring lagi lebih baik ke Pasar Sukowati. Kalau di Khrisna walaupun harganya beda dikit sama di pasar Sukowati, kualitas Insya Allah terjamin baik. Pilihan ada di tangan pribadi masing-masing. Kalau saya, Alhamdulillah dapat pengalaman, sebaiknya beli oleh-oleh di pasar Sukowati saha. Hehe. Udah terlanjur beli beberapa di Khrisna, bisa jadi pelajaran.

Pesta Seafood

Kisah menarik disini: saya hanya ingin membuat pengakuan bahwa saya baru pertama kali dalam seumur hidup saya makan kepiting dan ternyata rasanya itu ‘Sesuatu’ banget. Terima Kasih ya Allah. #sekian

Legian

Hiyak, setelah selesai kenyang makan. Malam menjelang. Sekitar pukul 10 malam. Setelah beberes sebentar menaruh barang-barang. Jadilah kami (minus dospem) melanglang sepanjang jalan Legian. Legian, the city never sleeps! Kota nocturnal. Super hidup di waktu malam. Jam-jam segitu bule-bule dari segala penjuru Bali tumpah ruah di Legian untuk melakukan anggukan universal alias nge-dugem. Sumpah! Jalan pakai jilbab seperti saya dan beberapa teman jadi ‘sesuatu’ banget rasanya. Berbeda dengan bule-bule, makin malam makin seksi, makin cantik, dengan satu buah bir Heineken di tangan, jalan bergerombol menuju legian. Luar biasa, malam di Legian! Apakah ini yang menjadi alas an Imam Samudra ngebom Legian Oktober 2002? Entahlah. Tapi saya sebagai muslim sejujurnya sedih, tapi mau gimana lagi. Hehe. Insya Allah mereka orang-orang baik, sumber penghidupan warga Legian juga, simbosis mutualisme. Mudah-mudahan… aamiin.

Salah Satu Pemandangan Malam di Sebuah Cafe di Legian

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Sampai disini dulu ya kisah perjalanan hari kedua selama di Bali. Tunggu part berikutnya. Kyaaa...

Minggu, 18 September 2011

Best of The Best



Sebelum melanjutkan kisah perjalanan dalam bingkai Bravo Alva Lima India, tiba-tiba pikiran saya agak terusik dengan beberapa lirik lagu bagus. Belum lama mengenal Korean Pop (part of Hallyu/Korean Wave), sekitar tiga bulan lalu, bisa dibilang perkembangan pengetahuan soal Hallyu/Korean Wave saya sudah dapat dikategorikan baik. Bukan sesuatu yang membanggakan, memang. Hanya sekedar kebiasaan addictive terhadap beberapa boy group yang membuat semua perkembangan akan Hallyu/Korean Wave menjadi begitu cepat terserap.



Begini ceritanya, tiga bulan lalu, bulan Juli kalau saya tidak salah, ada sebuah event besar yang bertajuk KIMCHI yaitu sebuah konser yang menghadirkan beberapa artis Korea diantaranya adalah pelopornya Hallyu yaitu Super Junior. Awalnya saya sungguh tidak tahu apapun mengenai Hallyu, sampai saya berada satu titik tertinggi ke-kepo-an, mengapa wanita-wanita histeris ngelihat abang-abang Super Junior (Next time saya bahas soal perkembangan Hallyu di Indonesia). Bermodal pengetahuan dari Mbah Google, akhirnya saya dapat jawabnya juga. Super Junior ternyata memang super-super, selain karena tampangnya ngejual banget, suaranya bagus-bagus, tampilannya kece, mereka memang total sekali dalam setiap performancenya. Ish, pantes aja deh wanita-wanita banyak yang kepincut. Dari situlah, kekepoan-kekepoan kian berlanjut. Dari mulai menghapalkan terlebih dahulu personil Super Junior yang berjumlah tiga belas orang. Bukan hal yang mudah untuk dilakukan, kegiatan menghapal nama mereka satu-satu itu susahnya minta ampun. Butuh waktu seminggu lebih untuk menghapal, wajah+nama mereka masing-masing, sampai tidak tertukar. Karena hampir dipastikan dalam setiap performances-nya satu orang personil itu wajahnya bisa berubah dengan sangat-sangat drastis, bisa karena gaya rambut yang baru atau warna rambut baru atau style pakaian yang berubah.



Pengetahuan soal Korean Pop kemudian kian melebar kepada boy group lainnya seperti 2PM, SHINee, FT Island, CN Blue, dan lain-lain. Namun demikian, dari semua boy group atau boy band yang bisa saya kenali dan pahami, saya terlanjur dan terlalu jatuh cinta dengan SHINee. They are so daebak! AWESOME lah. Tidak perlu berlama-lama dalam ritual penghapalan nama personil masing-masing, hanya dengan mendengar lagunya saja saya sudah bisa mengenali mereka walaupun tanpa melihat video klipnya. Singkatnya, untuk dapat menyukai ‘sesuatu’ yang bermain adalah insting kita pada ‘sesuatu’ tersebut. Karena mereka sangat unik dan memiliki ciri khas tersendiri itulah sebabnya saya mencintai mereka. Tampang dan kekecean kali ini tidak mempengaruhi objektifitas karena pada dasarnya mereka memang paket lengkat. Minho tampan, Onew beautiful voice+super cute, Jonghyun powerful voice+ganteng, Key cute dan lucu, Taemin super dancing machine+manisnya ngelebihin saya. Ah, mereka semua memang keren kalau menurut saya. Tapi pada kesempatan kali ini saya tidak ingin membahas kecintaan saya pada SHINee, melainkan ingin membahas fans-fans loyal yang dipunyai boy group semacam Super Junior, SHInee, dan 2PM. Saya batasi tiga, karena ada yang menarik dari ketika boy group ini.



Di Indonesia sendiri Korean Pop sudah lumayan terkenal dan banyak diminati. Hal tersebut terlihat dari beberapa fanbase yang di buat di dunia maya. Faktanya, fanbase ini tidak hanya aktif di dunia maya melainkan aktif pula di dunia nyata yaitu dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan erat dengan group yang mereka sukai seperti acara gathering, charity, atau sekedar birthday party memperingati ulang tahun salah satu personil group.



Masing-masing boy group biasanya mempunyai fanbase yang berlaku secara internasional dengan satu nama tertentu. Misalnya Super Junior dengan Everlasting Friend atau yang biasa disingkat menjadi ELF. SHINee dengan SHINee World atau yang biasa dikenal sebagai Shawol. 2PM dengan Hottest. Big bang dengan VIP. FT Island dengan Primadona. CN Blue dengan BOICE. Dan banyak lagi yang lain. Kalau saya Insya Allah, part of SHINee World and I’m proud of it. Hoho.



Lanjut lagi, hebatnya boy groups Korea itu adalah mereka pintar sekali memanage para fansnya, sehingga fansnya menjadi sangat loyal sekali dengan mereka. Kecintaaan fans pada mereka, dibalas pula dengan kecintaan mereka pada fans, biasanya lewat lagu. Dan dari banyak boy band, Super Junior, SHINee dan 2PM juga melakukannya. Sebenarnya saya jadi agak penasaran, apakah band-band di Indonesia pernah melakukan hal yang sama? Saya belum pernah mendengarnya soalnya., CMIIW. Apresiasi pada para fans itu ‘sesuatu’ banget lho kalau menurut saya. Hehe.




Adapun lagu-lagu di bawah ini sangat jelas sekali menggambarkan apa yang ingin mereka berikan pada para fans. Kecintaan mereka pada fans. Dan semua hal terbaik yang akan mereka berikan untuk para fans. Berikut ini akan saya tampilkan lirik lagu yang super banget bagus yang mengungkapkan bagaimana perasaaan mereka atas kehadiran fans-fans di sekeliling mereka.


Lirik Lagu Super Junior Superman versi Bahasa Inggris






Super Junior


Sumber: Facebook/SMTown


EUNHYUK:
When i am coolly dancing in the group that’s one of a kind in the world and uniquely moving the world


DONGHAE:
All the elfs in the world fall fall fall for me
Run run run to me
Let’s rejoice in this moment together



YESUNG:
I (emotionally) touch those people that have genuinely, quietly loved me


KYUHYUN:
There haven’t been moments where i’ve said useless things or not been truthful


SUPER JUNIOR:
Our scale is the best and our scale is the best
Everything has to be the best
Super Junior is only missing the ‘man’ from the name of ‘superman’Our passion is the best and our concentration is the best
Who would be able to say we’ve finished
Super Junior is only missing the ‘man’ from the name of ‘superman’


HEECHUL:
Now, now, now, who is it?



SHINDONG:
So why do all of you look back when i am right here
Who the hell are you looking for
I am Shindong


LEETEUK:
Should I pluck the stars for you, count them
One, two, three


HEECHUL:
But we are not lonely, we have SM family and ELF


RYEOWOOK:
don’t be disappointed, don’t judge/betray us
you have already become drunk by the super holic


SUNGMIN:Try singing the song, and now even follow the dance
Let’s get excited together


SUPER JUNIOR:
Our scale is the best and our scale is the best
Everything has to be the best
Super Junior is only missing the ‘man’ from the name of ‘superman’
Our passion is the best and our concentration is the best
Who would be able to say we’ve finished
Super Junior is only missing the ‘man’ from the name of ‘superman’


KYUHYUN & SUNGMIN:
When your heart is sad, when you want to listen to a song,
When you need something to lift your spirits up,
We are next to you, let’s all come together


With the stars we’ve lost
We are thirteen stars


SUPER JUNIOR:
Super Junior
We are super super superman


RYEOWOOK & YESUNG:
When you’re very bored and surfing the internet, if you just type in ‘super’ our results will come come out
We are always by your side
Scream it out


SUPER JUNIOR:
Super Junior
We are super super superman


EUNHYUK:
Even if they don’t know of us, we try our best every day


DONGHAE:
If they question who who who we are, we show them our results


SUPER JUNIOR:
Even if the road we walk is barren,
We are in the end, Super Junior
THE LAST MAN STANDING


Komen dari saya: SUPERRRRRRR......





Lirik Lagu SHINee – SHINee World versi Bahasa Inggris



SHINee

Sumber: Facebook/SHINee

[Minho] Yeah, SHInee world, Asia producer number one. SM is one.
Do the break down!

Ha ha ha ha~ (x2)

[Jonghyun] One you see that flash of light, when you become blinded by its brightness, its the start of what’s now the birth of what everyone’s been anticipating
[Key] We don’t have to fake being cool, as guys who sing, we bring the best of the best, when we stand on stage, that’s where we have our fun SHINee, Go!
[Jonghyun] S. H. I. N. double e!! SHINee, Go![Minho] That'd be our very selection

*[All] I wanna know you, while beside you[Taemin] The wait’s over, now that we’ve come
[All] We got the flow it's break your naughty

[Onew] Right at this very moment, everything has started
[All] I wanna show it, I’ll show you everything[Key] Inside your mind, I now take control
[All] You got the flow it's through my body[Jonghyun]Acknowledge it, now it’s SHINee world!
[Taemin] Go on and on and on Let me do it do it now; An almost intoxicating, sharp smile; a metallic voice [Onew] SHINee Dance! SHINee One Style! So it can penetrate straight to the bone, Do it (do) slow it now, As of now, I’m entering your heart
[Jonghyun/Key] Noona, you’re so pretty[Onew] With this song I immediately Start
[Jonghyun/key] Again, with you’re like oxygen[Taemin] I go about captivating the girl’s hearts
[jonghyun] When the time arrives for me to make my decision, although I don’t need a falsetto, I wonder if something like this will be strong enough

* (Repeat)
** [All] I wanna get you in this party[Taemin] Lose your self in my Booming system
We got the flow it's break your naughty
[Onew] To act like I'm cool, I certainly don't need it [All] I wanna show it, I'll show you everything
[Key] Whatver I do, I'll always have my own reason

[All] You got the flow it's through my body [Onew] Acknowledge it, now it's SHINee world!

[Jonghyun] This moment right now my, Feel like that! You won’t even need, Anything like that! Look to me~
[Key] We can just have fun the way we have been

[Taemin/Onew] All that analytical-like critique certainly doesn’t suit you, try to lose yourself to me

Try to feel that, SHINee make love right now!
* (Repeat)

[Rap/ Minho] Bling Bling is Jonghyun/ our powerful Taem is Taemin/ the only tofu is Onew/
SHINee’s Almighty and All-knowing key, Key/ The charismatic flame, Minho
My name is Minho, we’re shining SHINee/ We’re living in the SMTOWN!

Oh! Let me get a doo-bop doo-bop doo-bop! (X3)


Komen saya: NO comment! Keren!



Lirik Lagu 2PM – Thank You versi Bahasa Inggris


2PM


Sumber: @HottestID, munchscreen


I didn’t know I was going to tell you like this
No words were enough
I couldn’t say anything
I was so thankful
I didn’t know what to do

Why do you like me
Why do you choose me among so many people
What I could do for you is so lacking
So I made this song for you

So I thank you thank you thank you
and I love you love you love you

I wasn’t able to do anything for you,
But you just keep on giving without stopping

So I thank you thank you thank you
and I love you love you love you

Because of the love you gave me,
I’m standing here like this

I know how difficult it is
to live while loving me

But you keep standing in that place
without any change
Just for me

Why don’t you turn around
It must be so tiring for you, why do keep loving me
I didn’t know how to repay you again
So I made this song

So I thank you thank you thank you
and I love you love you love you

I wasn’t able to do anything for you,
But you just keep on giving without stopping

So I thank you thank you thank you
and I love you love you love you

Because of the love you gave me,
I’m standing here like this

That heart of yours,
The tears you cried,
All that, I.won’t.for.get.it.

So I thank you thank you thank you
and I love you love you love you

I wasn’t able to do anything for you,
But you just keep on giving without stopping

So I thank you thank you thank you
and I love you love you love you

Because of the love you gave me,
I’m standing here like this


Komen dari saya: Tulus banget T_T





SEE! SEE! Jelas sekali kalau mereka mencintai para fans mereka. Mungkin itulah yng membuat mereka menjadi begitu dicintai. Walaupun intinya mereka narsis, tapi itu semua mereka lakukan demi para fansnya, karena mereka juga mencintai fans mereka.


Sabtu, 17 September 2011

Bravo Alva Lima India (Part 1)


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala Puji Bagi Allah. Akhirnya, bisa juga menyempatkan waktu untuk berbagi cerita lagi dalam gitacintanyawilis. Rasanya sudah lama sekali tidak menulis di blog ini, padahal banyak cerita yang bisa tertuang, sampah yang bisa terbuang, dan hati yang (mungkin) bisa tertambat. Teruntuk kali ini, sepertinya yang paling tepat adalah menuangkan cerita seputar perjalanan empat hari tiga malam (6-9 September) di Bali. Insya Allah, banyak pelajaran dan hal-hal menarik yang bisa diambil dari cerita ini.

Perjalanan ke Bali kali ini merupakan pengalaman pertama untuk saya. Pada dasarnya merupakan perjalanan dalam rangka penelitian. Penelitian yang saya jalani ini adalah penelitian dengan tema besar “Kebijakan Fiskal dalam Perubahan Iklim”. Penelitian ini merupakan penelitian yang bekerjasama dengan Badan kebijakan Fiskal (BKF) bersama DFID (UK AID). Penelitian ini kemudian terpecah menjadi penelitian-penelitian dengan tema yang lebih spesifik, dimana tema penelitian tersebut merupakan tema-tema yang diambil dari penelitian skripsi yang telah dijalani mahasiswa yang berkaitan erat dengan isu perubahan iklim. Penelitian ini melibatkan sembilan orang peneliti diantaranya ketua tim, satu orang mengurus administrasi, dan tujuh anggota tim peneliti, dengan komposisi satu S3, satu S2, dan sisanya merupakan mahasiswa yang baru saja merampungkan S1-nya.

Adapun menjadikan Bali sebagai tempat penelitian bukanlah tanpa alasan. Bali dipilih sebagai site penelitian, dikarenakan beberapa site di Bali sangat cocok untuk mendukung analisis data penelitian, walaupun tak semua peneliti bisa melakukan penelitian di Bali. Site penelitian tersebut diantaranya di daerah Bangli, dimana Kabupaten tersebut merupakan ‘hutannya Bali’. Bangli menjadi satu-satunya di Bali yang bisa dibilang ‘tidak diperbolehkan’ untuk mengalihfungsikan daerahnya sebagai sentrawisata seperti daerah-daerah lain misal Kabupaten Badung yang pendapatan terbesarnya berasal dari objek wisata, Pura Uluwatu, ungkap Pak Made, driver tersabar yang setia menemani perjalanan selama Kami di Bali. Dalam hal ini, Bangli sangat terkenal sebagai kota agropolitan dimana produk utamanya antara lain Sapi Bali dan Kopi Bali.

Pada dasarnya, penelitian di Bali selain dalam rangka memenuhi data yang dibutuhkan, juga merupakan ajang bagi peneliti untuk lebih solid lagi, mengingat jangka waktu penelitian yang panjang hingga Desember tahun ini. Perjalanan ke Bali kali ini boleh dibilang sangat terfasilitasi dengan baik, dari mulai transportasi, akomodasi, konsumsi, mengingat dana penelitian dalam rangka perjalanan ini sudah sesuai dengan RKAT, Insya Allah tepat sasaran. Karena untuk ke tempat-tempat wisata, menjadi tanggungan pribadi masing-masing peneliti.

Tak perlu berpanjang kata soal penelitian, sebaiknya mari bercerita saja soal perjalanan selama di sana. Karena proporsi terbesar perjalanan di Bali memang untuk jalan-jalan: 20% untuk penelitian, 80% untuk jalan-jalan. Hahahaha. Semuanya sesuai dengan prosedur perjalanan yang telah disusun langsung oleh Ketua Tim. Sebagai anggota penelitian, selama data-data sudah terpenuhi, setelahnya terserah kemana driver mengantar.


Day 1

Makan Siang (lupa nama Restorannya – Insya Allah HALAL)

Perjalanan di Bali berlangsung selama empat hari tiga malam. Berangkat menggunakan pesawat pagi hari, kami sampai di Bali siang hari, mengingat adanya perbedaaan waktu, di mana waktu Bali lebih cepat satu jam dari waktu di Jakarta. Sesampainya di Bali dan telah dijemput driver, Kami langsung menuju tempat makan untuk makan siang. Pertama kali masuk ke restoran, saya pikir akan “Bali” banget suasananya. Ternyata eh ternyata, disambut dengan lagu Sunda, sesuatu banget deh. Alhamdulillah yah, udah di Bali, tapi masih berasa di Mang Kabayan Margonda - Depok. Benar-benar sesuatu banget, padahal tempatnya udah nuansa ‘Bali’ banget, kali ini musik tak pernah berbohong, hati saya masih di Depok (masih jetlag maksudnya). Hahaha. Selesai makan masakan yang juga khas Sunda banget, perjalanan dilanjutkan menuju ke selatan Bali, dan destinasi pertama kami adalah Garuda Wisnu Kencana (GWK).


Garuda Wisnu Kencana (GWK)

Garuda Wisnu Kencana

Foto: Dokumentasi Pribadi

Garuda Wisnu Kencana merupakan salah satu objek wisata yang bikin takjub juga. Ada aja orang iseng bikin patung mau ngalahin patung Liberty. Hahaha. Luar biasa, pematungnya! Berada diketinggian (entahlah berapa), lokasi patung GWK ini merupakan lokasi tertinggi yang ada di Provinsi Bali. Tak heran, walau matahari tengah terik-teriknya, di kawasan ini, wisatawan tidak perlu takut kegerahan karena angin yang berhembus sangat sejuk. Tiket masuk untuk menuju tempat ini sebesar Rp. 25.000 untuk dewasa, dan untuk pelajar sebesar Rp. 20.000. Dengan harapan besar dapat harga pelajar, Kami sudah siap dengan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM). Ternyata eh ternyata, mahasiswa masuk itungan dewasa. Hahaha. Padahal udah ngarep banget masuk kategori pelajar. Hahaha.

Sesampainya di lokasi ini, yang ada dibenak saya hanya terpikir, bagaimana ini patung yang tingginya dua kali tinggi rumah saya dibawa dari Bandung. Mengingat pematungnya berasal dari Bandung, dan proses pembuatannya pun dilakukan di Bandung. Ish…kerenlah pokoknya. Subhanalloh. Walaupun konstruksi patung GWK ini belum selesai, dimana antara patung Dewa Wisnu, patung Garuda, serta tangan Dewa Wisnu letaknya masih terpisah-pisah, tapi patung GWK ini sudah dapat dipastikan sangat amat megah sekali, dan seperti perkiraan akan melebihi tinggi patung Liberty. Mungkin kalau benar adanya seperti itu, Pulau Jawa dan Pulau Lombok bisa terlihat dari patung GWK. Luar biasa!

Patung Dewa Wisnu, akan diletakkan di atas patung burung Garuda
Foto: Dokumentasi Pribadi

Selain patungnya yang keren, wisatawan di lokasi ini juga disuguhkan dengan pemandangan gunung kapur yang di ‘papras’ (gak tahu bahasa yang lebih enak dari ini apa) Intinya, gunung kapurnya dibentuk sedemikian rupa, jadinya seperti di kelilingi apa gitu kalau berdiri di lokasi. Selain itu, di lokasi ini juga ada mata air yang dipercayai suci dan barangsiapa yang meminta doanya supaya cepat terkabul bisa ke mata air tersebut untuk meminumnya. Menurut informasi dari penjaga setempat, mata air ini tidak habis-habis walau musim kemarau berkepanjangan. Bagi yang percaya, mungkin bisa dicoba.


Pantai Dream Land

Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju Dream Land. Sesampainya di pantai ini, wisatawan akan disuguhkan pemandangan pasir putih yang eksotis lengkap dengan saung-saung tempat pijat, hahaha. Ombak laut yang sangat prima di pantai ini sangat cocok bagi para pecinta surfing. Ombaknya pas mantab! Selain itu, disini wisatawan lokal akan disuguhkan pemandangan bule-bule yang sedang berjemur dengan asyiknya di tengah teriknya matahari kala itu. Pemandangan yang kontras sekali dengan Kami yang kala itu berpakaian tertutup terutama bagi kami yang berjilbab. Hahaha. Mungkin bule-bule disitu keheranan juga kali yah, orang ke pantai pakai baju kok tertutup, padahal lagi panas sepanas-panasnya. *Sambil terus istigfar*

Pantai Dream Land
Foto: Dokumentasi Pribadi


Pura Uluwatu – Kecak Dance

Astagfirullah ternyata berlanjut hingga tempat ini. Kejadian super seru paling saya rasakan pada akhir destinasi hari pertama di Bali yaitu di Uluwatu. Warning! Bagi siapa saja yang mengunjungi tempat ini waspadalah! Waspadalah! Monyet di Uluwatu super banget ganasnya. Naluri untuk nyolongnya gede banget. Jadi, kalau sesampainya disini, sebelum memasuki daerah Uluwatu, sebaiknya barang-barang seperti kacamata, topi, barang-barang yang agak bling-bling harap diselamatkan terlebih dahulu. Selain monyetnya bandel, tampilannya memang sangar sodara-sodara, makmur-makmur banget monyetnya, pintar cari makan mereka. Karena bagi siapapun yang berhasil diambil barangnya sama itu monyet, dijamin barang tidak akan kembali, kecuali pawangnya kasih makan. Intinya harus disogok dulu monyetnya biar mau ngembaliin barang yang diambil. Hehe

Balik lagi ke Uluwatu-nya. Uluwatu benar-benar eksotis. Subhanallah banget. Sesuatu pokoknya. Kalau manusia ada aja yang sombong, coba aja liat eksotisme Uluwatu, harus takjub dan merasa diri lemah atas kebesaran Tuhan. Luar biasa indah! Yang bikin seru dari perjalanan sore menanti sunset di Uluwatu selain melihat sekeliling pura adalah ketika lagi foto-in dosen pembimbing. Resenya adalah dosen pembimbing tau ada monyet ganas lagi ngincer sandal saya, tapi dia diem aja, biar saya fokus ngambil foto dia katanya. Dan jeng jeng jeng. Akhirnya, terjadilah perang antara kaki saya dan monyet, tidak tanggung-tanggung, dua monyet berebutan mau ambil sandal saya. Muka udah kepalang jelek banget, mau nangis, sandal udah dicakar-cakar pake kukunya monyet, hiks. Tapi pada akhirnya, perjuangan saya berhasil, sodara-sodara. Super… Alhamdulillah ya Allah. Sesuatu banget, bisa lolos dari dua monyet binal yang mau ambil sandal saya.

Kalau mengingat perjuangan saya mempertahankan sandal oke juga ternyata, karena mba-mba di depan saya sendalnya abis digerogotin (dirusak) sama monyet pasca berhasil direbut. Yang bikin prihatin adalah tak lama setelah sandal si mba dirusak, monyetnya bahkan ngerampas anting mbanya, sumpah liar banget monyetnya. Kasian mbanya, sudah sandal hilang, anting dirampas pula. Entah karena pertahanan si mba terlalu mudah dipatahkan atau memang monyetnya ngefans sama mbanya. Tapi yang pasti, saya bersyukur sekali bisa mempertahankan sandal, harganya lumayan soalnya, bisa buat makan warteg 7-10 kali.

Lanjut ke perjalanan selama di Uluwatu, kami bersepakat untuk menonton Kecak Dance. Harga tiket untuk menonton tari Kecak ini seharga Rp 70.000,00. Lumayan menguras kantong juga untuk wisatawan domestik, pasalnya harga tersebut tidak dibedakan dengan tarif bagi wisatawan luar negeri. Setelah mendapat tiket, wisatawan akan mendapatkan sinopsis cerita yang akan dibawakan dalam tari Kecak tersebut sesuai dengan bahasa yang digunakan. Kalau sepengamatan saya antara lain ada Bahasa Indonesia, Jepang, Korea, Mandarin, dan Bahasa Inggris. Sinopsis cerita tersebut sangat membantu memahami alur Tari Kecak yang dibawakan.

Tari Kecak baru akan dimulai jam 18.00 WITA, untuk mengisi waktu menunggu dimulainya pagelaran, kami langsung menuju spot pagelaran untuk melihat sunset. Spotnya itu loh, luar biasa kece banget sodara-sodara. Kalau ke tempat ini, wajib banget take-in tempat duduk secepatnya, karena kalau telat dikit pasti sudah penuh dan gak dapat tempat duduk. Di tempat ini bakal berasa banget lho bangganya sama budaya Indonesia. Bule-bule, oppa unni dari korea, bersama wisatawan dai luar negeri lainnya, tumpah ruah duduk menanti sunset+pegelaran Tari Kecak. Eksotis banget!

Akhirul kalam: Sunsetnya keren banget + Tari Kecaknya AWESOME! Speechless. Pulau Dewata, eksotis!

Sunset di Uluwatu
Foto: Dokumentasi Pribadi

Tari Kecak

Foto: Dokumentasi Pribadi

Cerita perjalanan selama di Bali akan berlanjut! Nantikan part berikutnya. Banyak tempat, banyak cerita. Best Itenerary, terimakasih Ibu Dosen Pembimbing

Senin, 04 Juli 2011

Berani Bandel Itu Baik


Begitulah adanya ketika apa yang Kita anggap baik, belum tentu baik di mata orang lain. Ketika sesuatu yang Kita anggap hal yang biasa, bagi orang mungkin hal yang terlalu tidak biasa (dalam hal ini terlalu lebih, sehingga tidak biasa untuk ukuran kebiasaan yang telah dibangun). Sudah bertahun, bertahun sudah, melingkar, melingkar, melingkar, beberapa gugur, beberapa berkembang pesat, beberapa yang tak kunjung pesat cenderung pas-pasan bisa jadi menggambarkan kualitas lingkaran. Sayangnya dari titik-titik yang membentuk lingkaran tersebut, ada satu titik yang tak begitu bersinar, sinarnya redup, sehingga cahaya dari lingkaran tak keluar sebagaimana mesti, dan mungkin itulah saya. Saya yang paling redup sinarnya.

Ingat, pengingatan itu datang dari arah yang tak disangka-sangka. Dan beberapa hari lalu baru saja kena "pengingatan" yang menggemparkan. Oh no no! Sungguh tak dinyaya, hahaha, antara kocak dan miris. Kegiatan mengikuti arus yang berkembang yaitu Korean Wave, tak disangka-sangka justru membawa petaka tersendiri buat saya. Hahahaha...

Berdasarkan hasil pengamatan pribadi, dari semua titik dalam lingkaran, nampaknya cuma saya yang paling tiada bisa menjaga diri, cenderung ekspresif dan meledak-ledak. Dan titik-titik lain itu paling juara sekali dalam hal kelemahlembutan, kesantunan, kealiman, benar-benar mencerminkan kualitas pribadi sholehah. Sepertinya saya tidak masuk dalam kategori tersebut. *sedih*

Sampai saat ini saya masih percaya pembentukan pribadi seseorang dari lingkungan eksternal di sekitarnya berperan penting. Seberapa penting, itu kembali lagi pada pribadi masing-masing. Bagi saya, lingkungan eksternal begitu banyak membawa pengaruh dalam kehidupan saya. Permasalahannya adalah bagaimana membuat kesemuanya tersebut berjalan selaras dan seimbang. Pasalnya, lingkungan eksternal yang berkembang disekeliling saya begitu dinamis dengan bermacam rupa pengaruh yang dibawa.

Kali ini, kalau dibilang saya terkena pengaruh "Korean Wave" saya benar-benar tidak menampik. Saya benar-benar sedang demam dan cenderung mengikuti segala informasi yang berkembang tentangnya, walaupun terhitung sangat-sangat jauh tertinggal. Pengaruh yang sampai dalam pribadi saya tersebut, sebenarnya sudah memiliki filter sedemikian rupa agar tidak melebar sampai taraf Korslet (begitulah teman saya menyebut taraf pengaruh paling akut bagi yang terjangkit virus "Korean Wave"). Filternya sederhana, yaitu hanya gandrung dengan Actor Korea bernama Kim Soo Hyun. Hahahahaha... Sebelum gandrungnya bertumpuk-tumpuk menjadi bukit dan membuat korsleting otak.

Foto: Kim Soo Hyun, Keyeast

Setelah sempat memproklamirkan kegandrungan pada Co Kyuhyun (Super Junior), ternyata saya sadar kalau cuma Kim Soo Hyun yang benar-benar "berkualitas" untuk digandrungi. Saya percaya, ini kesalahan fatal yang saya lakukan. Mengapa? Karena sungguh benar-benar susah untuk membuat demam saya pada Kim Soo Hyun reda. Baru sekitar tiga minggu ini terjangkit virusnya, produktivitas jadi terganggu. Benar-benar paling terasa saat harusnya mengerjakan revisi hasil mengarang indah, tetapi teralihkan karena sibuk browsing dan hunting belajar apa sih itu Korea, kenapa wanita-wanita histeris karenanya, bahkan pria-pria pun tak luput dari serangan "Girls Band Korea". Tapi dari situlah, akhirnya saya menemukan jawabnya.

Kegandrungan salah arah ini benar-benar saya pahami. Saya tahu persis siapa yang layak untuk digandrungi, beliau adalah Rasulullah SAW. (Shalawat untuk beliau...) Saya sampai hapal materi leadership Rasulullah SAW dalam training ESQ. Tiada lain memang hanya beliaulah manusia agung yang layak untuk digandrungi seantero jagad ini.

Itu sebabnya pengingatan paling nyata sampai mampir dari orang yang tidak diduga-duga. Hahahaha. Sudah bertahun-tahun melingkar, mungkin mengecewakan ketika melihat ada satu titik yang "tidak beres" dengan menggandrungi manusia yang seharusnya tidak untuk digandrungi. Sadar-sesadar-sadarnya akan hal tersebut. Saya hanya tersenyum dan memperbanyak istigfar. Berdo'a semoga penyakit demam ini reda dengan meminimalisir kegiatan berbau "Korean Wave".

Namun sayangnya, saya tidak bisa menjadi topeng yang terbentuk dalam bentukan 'saklek' lingkaran. Perihal kegandrungan yang salah arah, saya akui kesalahan. Tetapi, saya adalah pribadi yang dinamis dan fleksibel. Sebagaimana hasil diskusi dengan seorang teman bahwasanya menjadi pribadi sendiri itu walau bukan segalanya adalah hal yang paling penting dalam kehidupan seseorang. Saya adalah titik satu, yang mungkin tak bisa menjadi seperti titik yang kedua atau titik yang ketiga. Hanya saja, saya berterimakasih atas pengingatannya.

Saya percaya, sangat percaya, sangat-sangat percaya bahwa jati diri itu tak ditemukan secara instant lewat bentukan-bentukan sistem, tetapi melewati serangkaian pencarian yang membuat seseorang percaya mengenai apa yang Ia yakini benar dan hal tersebutlah yang kemudian menjadi pegangan hidupnya. Sekali lagi, poin penting disini adalah pencarian, sampai kapan pencarian itu usai, tergantung pada pribadi masing-masing.

Perihal di masa-masa pencarian itu "kebandelan" menyertai, mengapa tidak. Toh, ini hanya perihal waktu, mungkin titik-titik lain sudah bulat, sedangkan saya belum karena tersisa "kebandelan" yang menyertai. Pada dasarnya, tidak ada "kebandelan" yang baik. Namun, kali ini saya melihat "kebandelan" ini sebagai hal yang positif, "berani bandel itu baik" dalam konteks pencarian jati diri yang lebih baik. Akhir kata, semoga kebandelan ini segera usai dan saya lekas sembuh dari penyakit demam pada Kim Soo Hyun. Semoga Allah memaafkan :)


Minggu, 26 Juni 2011

Dear GOD...

Tuhan, tolong selamatkan saya dari ketampanan Kim Soo Hyun.
Gak gak gak kuat!



Rabu, 01 Juni 2011

Mereka adalah Semangat Saya!


Wohoo…Alhamdulillahirabbil’alamiin. Segala Puji ku haturkan kepada Allah SWT atas dua hari yang luar biasa ini. Tidak terasa hampir menggenapi minggu-minggu terakhir kuliah di Universitas Indonesia dalam kesempatan indah bertemu wajah-wajah baru pejuang UI yang membawa segenap harapan untuk dirinya, keluarga, dan Indonesia kelak (Insya Allah). Dua hari yang membawa saya kembali menyadari makna perjuangan yang tulus tentu akan berbuah manis kemudian.


Empat tahun lalu, megahnya Balairung masih teringat dan terpatri erat dalam sudut-sudut kedalaman memori. Dia megah, dia hebat, dan membuat saya benar-benar tersadar bahwa Allah telah menghantarkan saya mencapai cita-cita saya masuk Universitas Indonesia. Terselip ucap syukur tak henti ditambah kekaguman bahwa ribuan orang di dalam ruang ini suatu saat pasti akan menjadi orang-orang hebat kelak. Universitas Indonesia benar-benar membawa euphoria yang memancar dan ‘kegelisahan’ tersendiri di tengah hiruk pikuknya sorak sorai komposer kenamaan Balairung UI. La La La La La La La Oh… J


Empat tahun lalu, ketika Dian Sastro dengan ayunya berhasil menggondol gelar sarjananya, maka ribuan Kamilah yang bernyanyi. Lautan jaket kuning dengan ombak manusia melengkapi pelepasan para wisudawan/wati Universitas Indonesia kala itu. Sungguh sangat prestisius sekali memakai jaket kuning kala itu. Seolah ingin menepuk bahu dan berkata: “Inilah saya, ini cita-cita saya dahulu, dan saya benar-benar telah berhasil mencapainya, jaket kuning ini buktinya”.


Ah, tapi itu empat tahun lalu. Empat tahun begitu cepat berlalu, tak terasa. Mengapa ya tidak terasa? Padahal kuliah kelas dua jam dengan dosen yang aduhai saja begitu terasa, hehehe.


Tidak bisa mengelak, dua hari ini (31 Mei dan 1 Juni) menjadi kilas balik semua cita-cita saya yang telah lama saya impikan. Walaupun bukan puncaknya, tapi saya menyadari hal tersebut juga menjadi puncak kebahagiaan selama dua hari ini.


Menjaga satu loket saat pendaftaran mahasiswa baru bukanlah tidak mudah. Mulut ‘berbusa’ menyampaikan hal sama ke setiap mahasiswa baru, tak sempat istirahat kalau antrian tidak benar-benar kosong, antrian yang super panjang, logistik yang tiba-tiba habis, atau tangan yang capai karena menulis, panas, dan segala hal lainnya yang melelahkan melengkapi ketakukan dikejar-kejar deadline skripsi. Tapi entah mengapa semua kelelahan dan ketakutan tersebut telah terbayar lunas dan sirna ketika melihat senyum mereka dan ucap tulus kata-kata hebat: “Terima kasih, Kak”. Ah, lumer sekali hati ini ketika mendengarnya. Bahwa saya sangat beryukur Allah telah mempertemuwajahkan saya dengan mereka dalam jarak yang begitu dekat. Mereka yang mungkin suatu saat akan menjadi orang-orang hebat. Mereka yang tak saya ingat satu persatu, tapi Allah telah begitu baik mengijinkan saya untuk bertemu mereka, generasi pengubah bangsa yang cerdas dan berkarakter.


Dan tiba-tiba dilanda kebingungan yang teramat untuk melanjutkan tulisan ini… Tapi yang saya pahami dan rasakan, mereka adalah semangat saya, mereka adalah semangat saya, mereka adalah semangat saya. Mereka yang akan membuat Balairung memancarkan pesona kemegahannya, mereka yang akan menguningkan Balairung dengan lautan ombak manusia, mereka yang akan menyanyikan untuk saya “Goadeamus Igitur”. Mereka adalah saya empat tahun lalu.


Terimakasih… Terimakasih saya haturkan ketiap-tiap ucap hebat terimakasih dan senyum yang tertinggal untuk saya selama dua hari ini. Kalian adalah semangat saya! Terhatur maaf yang tulus dari saya, semoga kita dipertemukan di kesempatan hebat lainnya.