Minggu, 25 Januari 2009

Gaza dan Kebesaran Allah


Seminggu pasca gencatan senjata antara Israel dengan Kelompok Hamas yang dilaksanakan secara sepihak oleh kedua belah pihak, keadaan Gaza kini luluh lantak. Serangan membabi buta zionis Israel telah menyebabkan kerusakan yang sangat dahsyat yang hampir terjadi di seluruh Wilayah Gaza. Bangunan-bangunan dan fasilitas-fasilitas umum yang ada hancur dan porak poranda dibombardir bom-bom serta rudal Israel.


Biro statistik Palestina mencatat sebanyak lebih dari 4000 rumah, 40 kantor pemerintah Hamas, 30 kantor polisi, 20 masjid, dan sekolah-sekolah di Gaza rusak parah (sumber: TV one). Untuk merekonstruksi semua fasilitas-fasilitas tersebut diperlukan biaya sekitar 2 milyar dolar AS atau setara dengan 22 triliun rupiah. Sebuah angka yang sangat mencengangkan atas kerusakan yang telah diperbuat Israel laknatullah.

Kerusakan di atas belum seberapa dibanding dengan trauma psikis yang harus diderita warga Palestina di Gaza. Lebih dari 1300 jiwa syahid dan 5300 jiwa mengalami luka-luka. Ironisnya,kebanyakan korban kekejian Israel adalah anak-anak dan wanita yang notabenenya tidak memiliki keterkaitan dengan konflik antara Israel dengan kelompok Hamas.

Namun, dibalik kerusakan dan kedukaan yang mendalam atas kekejian Israel, ada secercah kebesaran Allah yang menaungi Tanah Palestina di Gaza. Ya, Segala Puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah menjadikan langit dan bumi tempat kita bernaung. Jum'at, tanggal 22 Januari 2009 lalu, tokoh Hamas sekaligus penasehat khusus PM Palestina, Sammi Abu Huzair, yang secara eksklusif diwawancarai oleh Tina Talisa (pembawa acara Apa Kabar Indonesia Malam) di TV one, mengungkapkan suatu fakta yang sangat mencengangkan bahkan berhasil membuat saya bergidik dalam ungkapan Kebesaran Allah yang tak henti-hentinya saya gumamkan.

Melalui bantuan Anis Matta, Sekjen PKS yang kala itu bertindak sebagai penerjemah, Huzair mengungkapkan fenomena meningkatnya angka kelahiran bayi di Gaza, Palestina. Disebutkan oleh Huzair bahwa angka kelahiran di Gaza selama 24 hari berlangsungnya agresi Israel mencapai 3150 jiwa. Subhanallah. Hal ini benar-benar membuktikan kebesaran Allah. Lebih dari 1300 jiwa di gaza yang tew3as kemudian tergantikan oleh bayi-bayi mungil yang kelak akan meneruskan perjuangan untuk membebaskan Tanah Palestina. Tidak hanya ssampai di situ saja bukti Kebesaran Allah, Huzair juga mengungkapkan bahwa rata-rata kelahiran yang ada adalah kelahiran bayi kembar. Subhanallah. Huzair sendiri menegaskan, istrinya sewaktu kelahiran pertama melahirkan bayi kembar dan pada persalinannya yang kedua istrinya melahirkan bayi kembar tiga. Subhanallah...

Lagi-lagi saya tidak bisa berhenti mengucap Segala Puji Bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Begitu besarnya kekuasaan Allah. 1300 jiwa yang syahid digantikan oleh 3150 bayi-bayi mungil di Palestina dalam waktu yang bersamaan . Sungguh, menakjubkan, fenomena yang membat kita harusnya semakin menyadari kebesaran Allah SWT.

Wallahu alam bisshowab
Kebenaran hanya milik Allah..

gitacintanya wilis..
Depok, 24 Januari 2009

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Subhanallah. Ga salah emang kalo Palestina itu "tanah yang diberkahi". Masjidil Aqsa pun disandingkan dengan Masjidil Haram di Al-Qur'an dalam ayat yg sama. Berarti, kedudukannya pun sama2 penting bagi umat Islam. Dan artinya juga,, pengamanan di Masjidil Aqsa harusnya sama hebatnya dengan Masjidil Haram. Sungguh perlu diuji akidah seorang muslim, yang lebih mementingkan negaranya sendiri dibanding dengan keselamatan Masjidil Aqsa.