Jumat, 24 April 2009

anakUI.com vs Kaskus

Citizen Journalism

(anakUI.com vs Kaskus)

anakUI com adalah sebuah komunitas atau forum mahasiswa Universitas Indonesia(UI) yang pertama di dunia maya. anakUI.com memberikan mahasiswa UI ruang gerak untuk mengekspresikan seluruh keluh kesahnya tentang apapun yang berkaitan atau berkenaan langsung dengan UI. Dalam hal ini, seluruh mahasiswa dapat menulis segala informasi yang ingin dibaginya dan membuka ruang diskusi di dalamnya. Di sini, seluruh anak UI bisa menunjukkan core competence-nya, mempublikasikan kegiatan kemahasiswaan yang sedang atau akan dilaksanakan, dan mengekspresikan gagasannya. Selain itu, seluruh anak UI dapat menjalin silaturahmi, bertukar informasi, sharing pemikiran, berkaitan dengan UI tentunya.

anakUI.com berisi berbagai macam artikel, berita, informasi, publikasi kegiatan, opini, serta tulisan-tulisan anakUI. anakUI.com juga memfasilitasi kita untuk berinteraksi dan bertukar nformasi dengan mudah melalui forum diskusinya. Tulisan-tulisan dalam anakUI.com dapat berupa informasi-informasi kegiatan kemahasiswaan, prestasi mahasiswa UI, opini tentang suatu permasalahan, kritik saran mengenai kebijakan kampus, dan lain-lain yang pastinya berhubungan dengan UI.

Sebagai forum yang mewadahi ekspresi anak UI, anakUI.com memberikan kesempatan bagi berkembangnya citizen journalism. Citizen journalism yang kita kenal sebagai bagian dari dunia jurnalistik. Di mana ide maupun gagasan seseorang tertuang dalam sebuah forum, wadah, atau komunitas yang memiliki tujuan utama untuk mengembangkan daya kreatifitas, dari mereka, oleh mereka, dan untuk kepentingan bersama. Suatu wadah yang sangat baik untuk menjalin komunikasi secara komunal lewat dunia maya.

Namun, terkadang kreatifitas dan kebebasan berekspresi yang ada tidak selaras dengan muatan atau dapat dibilang ide-ide yang ada terlalu liar. Walaupun saya tahu betul bahwa seluruh tulisan-tulisan yang ada telah disortir terlebih dahulu, tetapi sayangnya wacana-wacana yang terlempar cenderung memberikan efek diskusi panas (meski tidak selalu). Citizen yang terlalu setipe (hanya orang-orang yang concern) secara umum cenderung ‘menyerang’ birokrat atau kinerja BEM. Dan poin penting yang saya catat ketika beberapa kali melihat situs ini adalah kebanyakan opini dibandingkan daripada liputannya, jadi lebih banyak kritikan yang sifatnya sangat subjektif.

Tetapi, pada akhirnya ini menjadi keunggulan bagi anakUI.com sendiri, melalui situs ini, anak UI menjalankan fungsi controlling-nya sebagai kritikan atas kinerja petinggi-petinggi di UI yang sulit tersentuh oleh ranah luar (wartawan luar). anakUI.com sangat efektif dalam pembentukan opini publik karena orang-orang yang berkontribusi di dalamnya biasanya orang-orang yang strategis dan punya kepentingan. Sedangkan bagi anak UI yang tidak memiliki kepentingan di dalamnya atau memang tidak memiliki minat sama sekali terhadapnya cenderung hanya sebagai pengunjung sejati untuk sekedar up date berita atau sama sekali tidak peduli dengan hal-hal tersebut. Hal yang wajar terjadi di dalam berbagai media.

Serupa dengan hal tersebut, kaskus sebagai sebuah forum komunitas maya terbesar Indonesia yang lahir pada 6 November 2000 oleh tiga pemuda asal Indonesia yang sedang melanjutkan studi di Seattle, Amerika Serikat[1] telah menjadi situs yang begitu membumi. Di mana semua orang bebas untuk mengekspresikan pendapat-pendapatnya lewat forum ini. Situs ini dikelola oleh PT. Darta Media Indonesia.[2] Anggotanya, yang berjumlah lebih dari 800.000, tidak hanya berdomisili dari Indonesia namun tersebar juga hingga negara lainnya. Pengguna Kaskus umumnya berasal dari kalangan remaja hingga orang dewasa.

Sama halnya dengan anakUI.com, topik-topik di kaskus yang cukup ‘nyentil’ memberikan keunikan tersendiri terhadap situs ini, terutama keunggulan dalam forum jual-belinya. Sebagaimana hal tersebut, opini-opini yang bermunculan baik di kaskus maupun di anakUI.com sangat mengena sesuai dengan topik yang sedang dibahas. Tetapi, yang perlu digarisbawahi adalah bahwa terkadang kedua situs ini sering ‘kebobolan’ dalam mengkonfrontir opini atau kritikan yang masuk, sehingga tidak jarang kita sering menemukan opini-opini yang ujung-ujungnya hanya ingin menghina atau menghujat. Sebuah hal yang saya pikir wajar saja terjadi pada forum atau komunitas yang sifatnya dari dan untuk semua ini. Dan tiada gading yang tak retak, semua yang mempunyai kelebihan pasti memiliki kekurangan.

Waallahu’alam bishowaab...



[1]Kaskus Takkan Pernah Dijual”, Kompas, 19 Agustus 2008

[2] Yuliastuti, Dian, “ Kaskus Targetkan Pendapatan Iklan Rp. 2-3 Miliar”, Tempo Interaktif, 19 Agustus 2008

Tidak ada komentar: