Kamis, 25 November 2010

Ngapain kamu senyum-senyum gitu?


-> Ngapain kamu senyum-senyum gitu?


<- Ah, nggak kenapa-kenapa kok. Lagi ingin senyum aja. Emang salah ya?!


-> Ehm, nggak salah sih. Memangnya ada apa sih?! Penasaran deh *hemm* #thinking


<- Coba deh kamu lihat di salah satu sudut ruang terbuka itu *sambil nunjuk*. Kalau kamu mau lihat Indonesia, coba deh Kamu lihat mereka.


-> Ih, apaan deh! Gak ngerti aku sama omongan kamu. Ngomong apa sih *hadeuh* Mana senyum-senyum gak jelas gitu. Bikin penasaran aja #hufh


<- Ayo perhatikan dulu baik-baik, sedang apa mereka?


-> *ngeliat*

Bantar Gebang, 2 Oktober 2010


Apaan yang Indonesia deh ya?! Orang mereka lagi pada maenan nyamuk gitu. *bahkan, maenan sama nyamuk lho!* #ngook *ceritanyangeliatdaridekat* #seriusanternyatabeneranmaennyamuk


Hemm. Tapi, dipikir-pikir itu Indonesia banget juga sih ya. Banyak nyamuk di mana-mana. Maksudnya banyak yang NYAri MUKa gitu. #eh

*ngakak*


<- *grin* Hehe. Hush ah, masa sih gak ada yang bisa kamu liat lagi dari mereka?


-> Hemm, apaan ya? Ya intinya, mereka lagi pada main sih. Main nyamuk #kekeuh


<- Hadeuh, susah bener dah ngomong sama kawan yang satu ini. Coba-coba, sekarang lihat baik-baik lagi.

Sekarang, pertanyaannya diubah deh. Apa yang tidak bisa kamu lihat dari mereka?


-> Heh -.-? Apaan lagi deh kamu? Makin lama makin gak jelas #nyerahkayanya #kibarinbenderaputih


<- Ah, masa orang kaya kamu nyerah gitu aja sih. Ayolah, for the last but not least nih, jawab dong :D

#senyumpuas


-> Ya udah, jawab semampunya aja deh ya. Menurut aku sih, apa yang gak bisa aku lihat dari mereka yaitu kedalaman dan kebesaran jiwa mereka*bermain nyamuk* #dalamhatimenambahkan


<- Waw, ini baru temanku. *Dalam hati bilang: Tumben pintar*

Ehm, kedalaman jiwa sepakat deh. Tapi, kenapa kamu menambahkan kebesaran jiwa? Bukankah itu bisa kita lihat ya? Kan bisa aja toh, mereka mainan sama nyamuk sebagai perwujudan kebesaran jiwanya atas ketiadaan sarana dan prasarana permainan yang layak untuk mereka


-> Wah, gak gitu juga bro. Menurut aku sih kebesaran jiwa itu tidak bisa dilihat. Kenapa? Karena aku hanya bisa merasakannya. Kalau pada kenyataannya aku melihat itu sebagai kebesaran jiwa, lantas kenapa aku justru merasakan luka hati ketika melihatnya. Bagiku, apa yang aku rasakan, itu jauh lebih tertanam dalam hati. Tentang kebesaran jiwa mereka, itulah yang mampu membuatku termotivasi untuk berbuat lebih untuk mereka *semampuku tentunya* #gilakngocehapaakubarusan #subhanallah #tumbenbanget


<- Good Job, I Love it! Tapi-tapi, untuk dapat merasakan tentunya kita harus melihat terlebih dahulu bukannya?


-> Ah, gak juga ah. Beda kan yah simpati sama iba? Kalau kamu bisa merasakan apa yang mereka rasakan, berarti kamu simpati. Tapi, kalau kamu bisa melihat apa yang mereka rasakan tanpa turut merasakan apa yang mereka rasakan, berarti kamu iba dong. #eh *jadibingung*


<- Hemm, jadinya kebesaran jiwa bisa dilihat atau tidak nih?


-> Tanya Tuhan gih *mulaikeselngomongsamaorangkritis* Bisa, eh gak bisa deh! #bingung #yaudahlahlah *melengospergi* Bye


<- Senyum :)

***


Tidak ada komentar: