Selasa, 26 Oktober 2010

Bukan Sekedar Hidup


Mungkin terlalu banyak frasa “kehidupan” di dunia ini. Terlalu sering terlintas dalam pikiran ini, sadar atau tidak. Terlalu sering terdengar, mau atau tidak mau. Arti kehidupan sudah jelas menjadi bagian yang tak pernah terlepaskan dari masing-masing kita. Tapi tentunya, bicara kehidupan juga tak hanya sekedar bicara hidup, tetapi juga pencapaian-pencapaian dalam hidup. Sedikit menapak tilas arti kesuksesan dalam hidup, bagaimana kehidupan ini bisa dikatakan sukses, sebuah pencerahan studi akhirat dalam naungan lingkar cahaya, membawa saya pada sebuah pemaknaan lebih dalam atas makna kesuksesan tersebut.

Berikut ini daftar indikator kesuksesan yang berhasil terangkum:

Sukses adalah :

1. Membuat negara atau dunia ini menjadi lebih baik.

2. Pencapaian kekayaan, penghargaan, status dan kekuasaan.

3. Pencapaian tujuan-tujuan yang telah anda buat sendiri.

4. Membuat sebuah perbedaan, meskipun hanya pada satu orang.

5. Diakui sebagai ahli yang terkenal dalam bidang yang anda tekuni.

6. Merasa dicintai dan dimengerti.

7. Mendapat pengakuan dan respek dari keluarga dan teman-teman.

8. Melakukan pekerjaan yang anda cintai.

9. Dapat tertawa dengan sering.

10. Memiliki kesehatan yang prima dan selalu bersemangat tinggi.

11. Berbahagia dan menikmati saat ini.

12. Memiliki cukup uang untuk menutupi biaya bulanan anda.

13. Melakukan hal-hal atau hobi-hobi baru.

14. Berpergian ke tempat yang belum pernah dikunjungi.

15. Mempunyai banyak waktu untuk bersenang-senang.

16. Berhasil membesarkan anak.

17. Menggunakan semua potensi yang anda miliki.

18. Memiliki kehidupan yang menggairahkan.

19. Menemukan suatu pekerjaan yang sangat menyenangkan yang sama rasanya seperti anda bermain.

20. Menemukan kedamaian dalam diri.

21. Mencapai keseimbangan hidup antara waktu untuk bekerja dan keluarga.

22. Mempunyai tujuan-tujuan yang menggairahkan anda, sampai-sampai membuat anda melompat dari ranjang setiap pagi.

23. Memiliki rumah tinggal yang ideal, makanan yang cukup, kesehatan yang baik dan keluarga yang bahagia.

24. Pergi keluar rumah setiap hari dan melakukan pekerjaan-pekerjaan dengan sebaik mungkin.

25. Berhenti bekerja dan hidup nyaman menikmati pendapatan dari investasi.

26. Membantu orang lain dengan talenta khusus yang anda miliki.

27. Mempunyai ide-ide yang orisinil dan kemudian melihatnya diterapkan di kehidupan nyata.

28. Dapat jujur kepada diri sendiri.

29. Mencintai sesama dengan segenap hati dan jiwa.

30. Membuat suatu hal yang baru dan luar biasa.

31……….

Dan selanjutnya bisa disesuaikan.

Mungkin masing-masing kita mempunyai indikator kesuksesan tersendiri. Namun, sebelum menambah daftar panjang indikator kesuksesan tersebut, apabila dirunut dari indikator yang tersedia di atas, 1 sampai 30, saya berani mengklaim kalau saya ternyata benar-benar jauh dari kata sukses dalam kehidupan ini. Begitu banyak indikator-indikator yang nyata-nyata belum dapat saya capai dalam kehidupan ini untuk bisa dikatakan kalau saya telah sukses dalam menjalani kehidupan ini.

Kalau seorang Albert Camus berkata bahwa “Kesuksesan dan kebahagiaan akan sangat berarti jika kau mau berbagi dengan orang lain” Maka sebenarnya, formula apa yang kiranya tepat untuk menjadikan kita seorang yang sukses di dunia ini. Yuk, mari kita kaji lebih dalam.

1. Ciptakan Kehidupan

“Dan dunia ada dalam genggamanmu”, tentu bagi saya khususnya ini jadi mantra yang sangat bagus bagi perkembangan karier kehidupan saya. Kehidupan tentunya tak hanya sekedar melalui pakem-pakem yang memang harus dilalui, kuliah-lulus-kerja-menikah-punya anak-membesarkan anak-dan seterusnya. Tentunya, pada setiap fase tersebut, harus ada pencapaian-pencapaian yang dapat menjadi penyemangat bagi tahapan fase berikutnya.

Kalau menapak tilas perjalanan Rasulullah SAW, pencapaian beliau pada setiap fase kehidupannya begitu luar biasa. Di usia beliau yang masih belia, beliau telah menjadi seorang pedagang yang begitu sukses. Pada tahapan selanjutnya, beliau di usia yang sangat produktif telah menjadi pemimpin pasukan perang. Melewati tahap selanjutnya, beliau telah menjadi pemimpin umat yang pengaruhnya begitu besar bagi kehidupan dunia.

Begitu hebatnya pencapaian Rasulullah pada tiap fase kehidupannya, sebenarnya menjadi gambaran nyata bagaimana beliau mampu menggenggam dunia di tangan beliau. Rasulullah telah berhasil menciptakan kehidupannya sendiri dan berhasil mempengaruhi kehidupan orang lain bahkan kehidupan di seluruh dunia. Rasulullah sungguh telah menjadi suri tauladan yang baik bagi kita. Walaupun mungkin kita tak akan pernah sesukses Rasulullah dalam setiap fase kehidupan kita, pahamilah dan yakini bahwa kita mampu mencapai sukses apabila kita telah menemukan dan menciptakan kehidupan kita sendiri dengan segala energi positif dan semua kelebihan yang kita miliki. Maka, yuk, ciptakan kehidupan kita masing-masing, tentunya sertakan pula dengan pencapaian-pencapaian yang terukur, agar kita bisa mengevaluasi setiap tahapan yang kita lalui sebagai bagian dari koreksi positif bagi fasae kehidupan selanjutnya.

2. Belajar..Belajar..dan Terus Belajar

Setelah kita menciptakan kehidupan dengan berbagai pencapaian-pencapaian yang terukur, hal selanjutnya yang dapat kita lakukan adalah menjadikan setiap pencapaian tersebut sebagai target-target yang harus mampu memacu kita untuk terus berbuat yang terbaik demi mencapai target tersebut. Jadikan targetan tersebut sebagai tolak ukur keberhasilan kita. Apabila kita telah berhasil mencapainya, kita dapat menjadikannya pemicu bagi tahapan selanjutnya. Apabila belum berhasil kita capai, maka kita dapat menjadikannya sebagai evaluasi atas penciptaan dunia ala kita masing-masing.

Evaluasi ini tentunya menjadi koreksi positif yang mampu membangun semangat kita untuk bangkit dari keterpurukan akibat keberhasilan yang tertunda. Koreksi positif ini tentunya merupakan sebuah proses dari pembelajaran atas peristiwa yang telah kita lalui. Belajar sebenarnya telah menjadi sebuah proses tak henti yang tanpa kita sadari pasti kita lalui. Namun, tak semua pandai mengambil berbagai hal terselip di dalam setiap peristiwa sebagai pembelajaran penting bagi fase selanjutnya. Dengan demikian, yang perlu kita salami lebih lanjut adalah bagaimana kita mampu belajar, belajar, dan terus belajar untuk menemukan formula terbaik demi tercapainya kesuksesan.

Bila seorang Thomas Alfa Edison dengan pencapaian yang begitu mulia untuk menerangi seluruh dunia ini harus menunda keberhasilannya sebanyak 999999 kali, maka yakinilah bahwa masing-masing kita punya sejuta kali kesempatan untuk terus belajar sampai kita menemukan formula terbaik untuk mencapai target kesuksesan kita tersebut. Maka, bukan hal yang mustahil kesuksesan itu mampu tercapai apabila kita menjadi orang yang terus menerus belajar dari kehidupan ini.

3. Menjadi Pekerja Keras

Tidak cukup hanya dengan belajar, capaian-capaian itu juga tentunya harus diiringi dengan total action, bukan sekedar NATO “No Action Talk Only”. Faktanya, teori selalu lebih mudah dibandingkan dengan praktek. Tapi, yang perlu dipahami lebih lanjut, bahwasanya untuk menemukan sebuah teori pastilah telah melalui sebuah proses pembelajaran juga upaya kerja keras sang perumus teori untuk dapat menghasilkan teori tersebut. Maka, jikalau hal tersebut telah berhasil dilakukan oleh para perumus teori, logikanya sebagai orang yang menerapkan teori tersebut tentunya akan lebih mudah dilaksanakan karena telah didukung oleh guidance yang jelas dari sang teorikus.

Yang harus kita lakukan adalah bekerja keras untuk menjadikan seluruh formula yang ada di kehidupan kita sebagai teori yang mampu mendukung pengukiran sejarah kita dalam percaturan dunia. Kerja keras tentunya tidak sekedar menjadikan seluruh capaian-capaian menjadi kenyataaan juga menyangkut bagaimana kita mampu menjadikan setiap pembelajaran yang ada sebagai energi bagi kita untuk terus bekerja keras mencapai capaian tertinggi dari kehidupan kita di dunia.

Kalau lah seorang Bill Gates menjadi orang kaya raya di dunia berkat kerja kerasnya dalam menjadikan mesin operasi yang diinginkannya menjadi sistem operasi yang dipakai di seluruh dunia. Maka, bukan tidak mungkin, dengan hanya bermodalkan kerja keras kita dari bangku perkuliahan mampu membawa dunia dalam genggaman kita.

4. Berani Berbagi Kebahagiaan Dengan Orang Lain

Sungguh, apabila ternyata kita menjadi orang yang beruntung di antara jutaan orang yang tidak beruntung, tahapan ini akan menjadi ujian terberat dari kesuksesan yang telah berhasil kita capai. Tiada kenikmatan yang tanpa ujian. Kiranya, hal ini menjadi hal yang begitu penting untuk kita pahami. Terus melakukan evaluasi, introspeksi ke dalam diri, sejauh proses yang telah kita lalui dalam masa-masa pencapaian target kesuksesan menjadi syarat mutlak untuk melihat kembali bahwa sebuah kesuksesan telah melalui serangkaian peristiwa luar biasa dalam pencapaiannya.

Atas hal tersebut, maka tiada alasan bagi seseorang yang telah sukses dalam kehidupannya untuk tidak berbagi kesuksesannya dengan orang lain. Serangkaian peristiwa menuju pencapaian target tersebut sudah tentu melibatkan orang lain baik disadari atau tidak. Maka dari itu, telah menjadi tanggung jawab moral sosial kita untuk berani berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Karena dengan berbagi, kita tak akan pernah kehilangan kebahagiaan atas kesuksesan tersebut, tetapi justru akan menambah kebahagiaan kita.

Pada akhirnya….

Dunia ini ibarat kawah candra dimukanya kita. Dan kehidupan ini membawa kita pada sebuah titik pembuktian keimanan kita kepada Sang Pemilik Kehidupan. Tentunya, tidak ada Iman tanpa Ujian! Rasulullah SAW bersabda, “Allah menguji hamba-Nya dengan menimpakan musibah sebagaimana seorang menguji kemurnian emas dengan api (pembakaran). Ada yang keluar emas murni. Itulah yang dilindungi Allah dari keragu-raguan. Ada juga yang kurang dari itu (mutunya) dan itulah yang selalu ragu. Ada yang keluar seperti emas hitam dan itu yang memang ditimpa fitnah (musibah).” (HR. Athabrani). Maka, berlomba-lombalah untuk mencapai kesuksesan di dunia seperti keluarnya emas murni tersebut.




Tidak ada komentar: